Sulawesinetwork.com - Sebuah noda hitam kembali mencoreng perhelatan BRI Liga 1 2024/2025.
Laga sengit antara Arema FC dan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Minggu (11/5/2025) berakhir ricuh.
Ironisnya, kekisruhan tak hanya terjadi di dalam lapangan, namun juga menyasar tim tamu Persik Kediri saat hendak meninggalkan stadion.
Baca Juga: Tragedi di Pulau Tikus: Kapal Wisata Karam Diterjang Ombak, Tujuh Nyawa Melayang!
Bak adegan dalam film laga, bus yang membawa para pemain dan ofisial Persik menjadi sasaran amuk oknum suporter yang diduga kuat adalah pendukung tuan rumah.
Tak lama setelah meninggalkan Stadion Kanjuruhan, bus tim berjuluk Macan Putih itu dihujani lemparan batu yang brutal.
Akibat serangan membabi buta ini, kaca bagian kiri bus pecah berkeping-keping dan beberapa ofisial Persik dilaporkan mengalami luka ringan akibat serpihan kaca.
Baca Juga: Sinar Waisak di Balik Jeruji: Delapan Napi Lapas Semarang Hirup Udara Kebebasan Lebih Cepat!
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi tak tinggal diam melihat insiden memalukan ini.
Direktur Operasional LIB, Asep Saputra, menyampaikan keprihatinannya yang mendalam atas tindakan anarkis tersebut.
“Ini peristiwa yang sangat disayangkan. Sepak bola seharusnya menjadi ruang untuk sportivitas dan saling menghormati, bukan kekerasan,” tegas Asep Saputra dalam pernyataan resminya pada Minggu (12/5/2025). Nada kecewa dan geram jelas terdengar dalam pernyataannya.
Baca Juga: Nokia G310 5G Resmi Hadir di Indonesia: Performa Gahar dan Kamera Canggih di Harga Terjangkau
LIB pun mengambil sikap tegas dengan mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas insiden ini hingga ke akar-akarnya.
Mereka menuntut agar para pelaku kekerasan bertanggung jawab atas perbuatan yang menciderai semangat fair play dan keamanan dalam sepak bola Indonesia.