Sulawesinetworok.com - Gaya permainan skuad Pasukan Ramang yang monoton dianggap tidak mengalami perubahan dari musim 2022 2023 hingga musim Liga 1 2023 2024.
Hal itu dianggap menjadi penyebab PSM Makassar harus mengalami hasil buruk didua pertandingan yang telah dilakoni.
Dilaga perdana Liga 1 Indonesia musim ini, PSM Makassar harus bermain imbang 1-1 saat bertandang ke markas Persija Jakarta.
Baca Juga: Rolf Euren Ingin Memperkuat Timnas Indonesia di Piala Dunia U17, PSSI Justru tidak Tertarik
Hasil kurang maksimal itu berlanjut ke laga kandang perdana saat menjamu Dewa United. Wiljan Pluim harus menerima kekalahan 1-2 dihadapan pendukung sendiri.
Bahkan dilaga tersebut, PSM Makassar terancam dijatuhi sanksi akibat kerusuhan yang melibatkan antar suporter PSM Makassar sendiri.
Jika tidak melakukan perombakan strategi permainan, PSM Makassar dikhawatirkan akan memperpanjang trend buruk dimusim ini.
"Di Liga 1 itu lengkap analisanya, mana kelebihan dan kekurangan setiap tim. Jadi PSM harus lakukan perombakan secara taktikal," ungkap Pengamat Sepakbola, Basri Baddu saat dikonfirmasi awak media, Rabu 12 Juli 2023.
Selain melakukan analisa terhadap tim, Basri Baddu menerangkan jika tim-tim Liga 1 juga melakukan analisa kepada setiap pemain demi mengetahui permainan tim lawan.
"Perubahan taktikal harus segera dilakukan PSM untuk memperbaiki permainan di pertandingan berikutnya," ujarnya.
Baca Juga: Siap Kalah dan Menang! Bernando Tavares Ingatkan Suporter PSM Makassar Tentang Sepakbola
Menurut Basri Baddu, tim kepelatihan PSM Makassar yang dikomandoi Bernado Tavares juga harus mempersiapkan banyak opsi strategi sehingga tim lawan tidak muda membaca pola yang dimainkan tim.
"Termasuk mempercepat adabtasi pemain-pemain baru agar bisa lebih pas saat diturunkan. Dan juga pelatih harus punya banyak strategi sebelum bertanding," ungkapnya.