Meskipun belum ada pemain Indonesia yang merumput di sana, Tranmere Rovers telah menarik perhatian karena menggunakan jersey yang berasal dari apparel Indonesia.
4. FCV Dender (Belgia)
Pada tahun 2018, pengusaha Indonesia, Sihar Sitorus, mengakuisisi klub Belgia, FCV Dender. Klub ini menunjukkan progres signifikan, menapak tahap demi tahap dari kasta ketiga hingga kini berkompetisi di kasta tertinggi Liga Belgia.
Beberapa pemain muda Indonesia sempat dibawa ke sana untuk menimba pengalaman. Saat ini, FCV Dender diperkuat oleh pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, yang semakin meningkatkan popularitas klub di mata publik Tanah Air.
Baca Juga: Iran Tegas Akan Terus Beri Perlawanan Selama Agresi Israel Berlanjut
5. US Lecce (Italia)
Klub legendaris Italia, US Lecce, juga memiliki sentuhan Indonesia. Pengusaha Alvin Sariatmadja membeli 10 persen saham klub ini melalui sebuah konsorsium.
Meskipun tidak ada pemain Timnas Indonesia di klub yang berlaga di Serie A ini, Lecce telah menjadi rumah bagi nama-nama besar di masa lalu, seperti Antonio Conte, Juan Cuadrado, dan Patrick Dorgu.
6. Brisbane Roar (Australia)
Keluarga Bakrie telah menjadi pemilik Brisbane Roar, klub asal Australia, sejak tahun 2011.
Baca Juga: Cetak SDM Produktif, Lapas Bulukumba Gelar Pelatihan Las dan Meubelair untuk WBP
Tim ini menjadi medium penting bagi pemain Indonesia untuk mengembangkan karier di luar negeri. Nama-nama seperti Sergio van Dijk, Yandi Sofyan, dan Rafael Struick pernah berseragam Brisbane Roar.
Bahkan, pelatih Timnas Indonesia saat itu, Patrick Kluivert, juga pernah menangani tim tersebut. Saat ini, Rafael Struick telah berstatus bebas transfer setelah kontraknya berakhir di sana.
7. CF Estrela Amadora SAD (Portugal)
Klub Portugal, CF Estrela Amadora SAD, juga dimiliki oleh orang Indonesia melalui Pakuan Football Enterprise sejak tahun 2022.
Perusahaan ini dipegang oleh Dodi Irwan Suparno dan Jaino Matos. Meski belum ada pemain Indonesia yang bermain di klub kasta kedua Liga Portugal ini, besar harapan agar ke depannya talenta Merah Putih bisa ikut berlaga di sana.
8. CD Polillas Cueta (Spanyol)
Klub Spanyol, CD Polillas Cueta, diakuisisi oleh Batavia Sports Group (BSG) pada tahun 2020.
Klub ini sempat mengalami krisis keuangan parah di masa pandemi Covid-19. BSG juga memiliki afiliasi dengan salah satu Sekolah Sepak Bola (SSB) di Indonesia, ASIOP.