Bersama Steven Gerrard, ia membentuk duet gelandang yang disegani dan menjadi kunci sukses The Reds meraih gelar Liga Champions 2004-2005 dalam laga comeback bersejarah melawan AC Milan.
Setelah lima musim yang penuh kesuksesan di Inggris, Alonso kembali ke Spanyol untuk membela Real Madrid pada tahun 2009.
Baca Juga: Sering Turun ke Sawah, Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran Hingga Presiden Prabowo
Di ibu kota Spanyol, ia memenangkan berbagai trofi bergengsi, termasuk La Liga dan Liga Champions 2013–2014, memperkuat reputasinya sebagai salah satu gelandang terbaik di generasinya.
Pada tahun 2014, Alonso membuat keputusan mengejutkan dengan hijrah ke Bayern München.
Ia mengakhiri kariernya sebagai pemain di sana pada tahun 2017, meninggalkan warisan berupa tiga gelar Bundesliga.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Salurkan DBH Triwulan I, Appi: Terima Kasih Pak Gubernur
Alonso membuat debutnya bersama Timnas Spanyol pada tahun 2003 dan mencatatkan 114 penampilan serta 16 gol.
Ia adalah bagian integral dari "generasi emas" Spanyol yang mendominasi sepak bola internasional, memenangkan Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012. Ia pensiun dari timnas setelah Piala Dunia 2014.
Usai gantung sepatu, Alonso dengan cepat beralih ke jalur kepelatihan. Ia memulai dengan membina tim junior Real Madrid U-14 pada tahun 2018.
Setahun berselang, ia ditunjuk untuk menangani tim Real Sociedad B dan berhasil membawa tim tersebut promosi ke kasta kedua Liga Spanyol, menunjukkan bakat kepelatihannya.
Namun, namanya benar-benar melambung tinggi ketika ia melatih Bayer Leverkusen mulai tahun 2022.
Di bawah arahannya, Die Werkself mengukir sejarah dengan menjuarai Bundesliga 2023-2024 tanpa terkalahkan, sebuah prestasi yang luar biasa.
Ia juga berhasil membawa klub melaju ke final DFB-Pokal dan UEFA Europa League, menegaskan reputasinya sebagai salah satu pelatih muda paling menjanjikan di Eropa.