“Program ini bukan hanya soal menambah pengalaman kerja, tapi juga memastikan transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja berlangsung dengan dukungan ekonomi yang layak,” jelas Febrio.
Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu itu menambahkan, pemerintah tidak hanya fokus pada sektor formal.
Menurut Febrio, sektor informal seperti gig economy juga dapat menjadi peluang bagi tenaga kerja muda untuk berkembang.
Baca Juga: Tim Sepakbola Barru Siap Berlaga di Piala Gubernur Sulsel, Wabup Beri Pesan Sportivitas
“Walaupun informal, banyak pekerjaan di gig economy yang justru lebih fleksibel dan memberi penghasilan menarik,” tambahnya.
Bagian dari Paket Ekonomi 8+4+5
Program magang nasional merupakan bagian dari Paket Ekonomi 8+4+5 Tahun 2025, yang diluncurkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atas arahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan di Kajang: Duka Mendalam bagi Keluarga Korban Hingga Proses Hukum Tersangka
Tahap pertama ditujukan bagi lulusan baru perguruan tinggi yang lulus dalam satu tahun terakhir, dengan masa magang selama enam bulan.
Pendaftaran penyelenggara dan lowongan telah dibuka sejak 1-7 Oktober 2025, sedangkan pendaftaran peserta berlangsung 7-12 Oktober 2025.
Proses seleksi dilakukan pada 13-14 Oktober, dan pengumuman peserta dijadwalkan pada 15 Oktober 2025 oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Baca Juga: Semarak Hari Jadi Sulsel ke-356, Andi Sudirman Buka Gubernur Badminton Cup 2025
Program ini akan berjalan hingga 15 April 2026, dengan seluruh proses pendaftaran dilakukan melalui platform SIAPKerja di situs maganghub.kemnaker.go.id.
Data peserta yang memenuhi syarat nantinya akan dipadankan dengan data dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) guna memastikan kesesuaian profil dan kualifikasi peserta dengan kebutuhan industri.
Menanti Realisasi dan Dampaknya