Sulawesinetwork.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM, membeberkan alasan di balik keputusannya untuk melarang kegiatan study tour.
Dalam sebuah video podcast bersama Deddy Corbuzier, ia menceritakan keluhan yang diterimanya dari orang tua siswa terkait biaya yang memberatkan.
KDM mengungkapkan bahwa ia sering bertemu dengan orang tua siswa yang merasa terbebani dengan biaya study tour.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Lepas Tim Kesehatan Bergerak ke Pulau Terpencil di Pangkep dan Selayar
Ia menirukan curhatan salah satu orang tua yang harus mengeluarkan total Rp4 juta untuk biaya perjalanan dan bekal anaknya. "Gede lho itu," kata KDM.
Menurut KDM, banyak orang tua siswa terpaksa meminjam uang dari "Bank Emok", yaitu rentenir ilegal yang beroperasi di pedesaan, demi memenuhi biaya tersebut.
Ia menjelaskan bahwa keberadaan bank-bank ilegal ini merugikan negara karena tidak membayar pajak dan menerapkan bunga tinggi.
Baca Juga: Detik-detik Mobil Pikap Terguling Bawa Rombongan Ibu-Ibu di Gowa, Terekam Kamera Warga
Ia juga menyayangkan bahwa kegiatan study tour yang mahal tersebut ternyata hanya berupa piknik biasa ke tempat wisata.
Larangan study tour ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 43/PK.03.04/Kesra.
KDM menegaskan bahwa kegiatan yang membebani orang tua bisa diganti dengan inovasi lain, seperti pengelolaan sampah mandiri di sekolah, peternakan, perikanan, pertanian, serta usaha dan industri.
Kebijakan ini menuai pro dan kontra di tengah masyarakat, namun KDM bertekad untuk mengurangi beban finansial bagi para Orang tua siswa.(*)