Sulawesinetwork.com - Siap-siap jelajahi keindahan Eropa tanpa hambatan! Ada kabar super gembira bagi Anda para Warga Negara Indonesia (WNI) yang berencana mengunjungi Benua Biru.
Perjalanan impian ke Eropa kini semakin mudah berkat kebijakan baru terkait visa Schengen multi-entry.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, baru saja mengumumkan terobosan signifikan yang akan mempermudah WNI mendapatkan visa Schengen.
Baca Juga: Ketika Ayah Mengantar Anak: Lebih dari Sekadar Antar, Ini Bentuk Cinta dan Dukungan!
Keputusan ini, yang dikenal sebagai "sistem visa cascade," secara resmi diadopsi pada Minggu, 13 Juli 2025 lalu di Belgia.
Ini berarti, jika Anda sudah pernah mengunjungi Uni Eropa sebelumnya, permohonan visa Schengen multi-entry Anda akan jauh lebih mudah.
"Mulai sekarang, warga negara Indonesia yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya akan memenuhi syarat untuk mendapatkan visa Schengen multi-entry," terang Ursula von der Leyen.
Baca Juga: Kejutan Transfer! Jens Raven Resmi Berlabuh di Bali United, Dikontrak Tiga Musim!
Kebijakan ini bukan sekadar tentang kemudahan berwisata. Ursula menambahkan bahwa langkah ini juga akan mempermudah investasi, studi di luar negeri, dan mempererat hubungan antar masyarakat Indonesia dan Eropa.
Ini adalah jembatan yang dibangun untuk menghubungkan kedua belah pihak, di mana masyarakatlah yang akan merasakan manfaat utamanya.
Kesepakatan penting ini merupakan salah satu poin krusial dalam Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA), yang juga menjadi agenda kunjungan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Eropa.
Baca Juga: Pengurus Perpadi Bulukumba Resmi Dikukuhkan, Bupati Dorong Penggunaan Pupuk Organik
Dengan visa Schengen multi-entry ini, pintu menuju 29 negara menakjubkan di Eropa terbuka lebar.
Negara-negara tersebut meliputi Belgia, Bulgaria, Denmark, Jerman, Estonia, Finlandia, Perancis, Yunani, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lituania, Luksemburg, Kroasia, Malta, Belanda, Norwegia, Austria, Polandia, Portugal, Romania, Swedia, Swiss, Slowakia, Slovenia, Spanyol, Republik Ceko, dan Hungaria.