"Tahun ini, data Siskohatkes per tanggal 10 Juli 2025, cut-off pukul 16.00 WAS terdapat 446 jemaah haji yang wafat," kata Imran.
Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dari 461 jemaah yang meninggal dunia pada tahun 2024.
Baca Juga: Ahmad Dhani Buka-bukaan: Bantah KDRT ke Maia, Ngaku Pernah Dilempar Remote TV!
Penurunan ini adalah indikator positif upaya mitigasi risiko kesehatan yang dilakukan.
Sepanjang 70 hari pelaksanaan ibadah haji, tercatat 1.710 jemaah dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
Diagnosis terbanyak yang ditangani adalah pneumonia, diabetes melitus, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Baca Juga: Harga Mahal Tiket Final Piala Presiden: Oxford United Dihantam Badai Cedera, Ole Romeny Jadi Tumbal!
Sementara itu, dari sisi kefarmasian, tercatat 12.396 layanan dengan tablet flu batuk kombinasi menjadi obat yang paling banyak digunakan.
Pencapaian ini, di tengah adaptasi terhadap regulasi baru Arab Saudi dan kompleksitas penanganan kesehatan jemaah, patut diapresiasi.
Ini menunjukkan dedikasi tinggi petugas kesehatan haji Indonesia dalam menjaga keselamatan dan kesehatan para tamu Allah.(*)