nasional

Evaluasi SOP Pendakian Gunung: Agam Rinjani Soroti Pentingnya Pemandu Berlisensi

Kamis, 3 Juli 2025 | 16:00 WIB
Menhut Raja Juli Antoni melibatkan Agam Rinjani dalam pertimbangan evaluasi SOP pendakian gunung. (Instagram/rajaantoni)

Sulawesinetwork.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sedang giat mengevaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian gunung di Indonesia.

Langkah ini diambil menyusul insiden jatuhnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani yang menarik perhatian publik secara luas.

Menteri LHK, Raja Juli Antoni, secara khusus melibatkan dua sosok penting dalam evaluasi ini: Agam Rinjani dan Tyo Survival. Keduanya dikenal luas berkat peran heroik mereka dalam penyelamatan Juliana Marins, yang kisahnya viral di berbagai platform media.

Baca Juga: Terkuak! Johnny G. Plate Bakal Diperiksa di Lapas Sukamiskin Terkait Dugaan Korupsi Proyek PDNS

Menteri Antoni menegaskan bahwa pemberitaan media yang masif ini menjadi pengingat bagi pemerintah untuk lebih serius dalam mengelola aktivitas di Taman Nasional.

"Pemerintah harus benar-benar hadir untuk menjaga keselamatan, enggak jadi jargon aja," tegas Raja Antoni pada Rabu, 2 Juli 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Agam Rinjani menyampaikan masukan krusial terkait peran trip organizer (TO) pendakian gunung.

Baca Juga: Terungkap! Sisi Lain Maia Estianty di Mata Tata Janeeta: Tulus, Dewasa, hingga Jadi 'Pelabuhan' Tengah Malam

Menurut Agam, hal terpenting adalah setiap TO harus memiliki pemandu yang berlisensi. "Jadi TO ini harus punya guide yang berlisensi, itu yang paling penting, persoalan harga tergantung mereka," ujarnya.

Agam juga mengusulkan model pelatihan Training of Trainers (TOT) yang dapat dilaksanakan di Bandung.

Pelatihan ini akan membekali anggota Rinjan Squad atau masyarakat lokal yang memiliki kemampuan, untuk kemudian mereka melatih rekan-rekan lain di lapangan.

Baca Juga: Tragedi di Selat Bali: KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Belasan Selamat, Empat Meninggal Dunia

Sorotan utama Agam adalah mengenai sertifikasi dan lisensi bagi pemandu.

Ia menyoroti ironi bahwa meskipun banyak individu berpengalaman seperti dirinya memiliki kemampuan mumpuni dalam memandu dan menyelamatkan pendaki, mereka seringkali tidak memiliki lisensi resmi.

Halaman:

Tags

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB