Setelah mendoakan almarhum, Ketua Umum IKA Unhas ini menyempatkan diri berbincang hangat dengan Erwin Aksa, sembari memberikan penghiburan kepada keluarga almarhum yang berada di dekatnya.
Makna Kehadiran di Tengah Duka
Sekitar 45 menit Ketua Umum BPP KKSS dan juga Koordinator Presidium Himpuni ini berada di rumah duka.
Baca Juga: Harkitnas 2025! Bupati Bulukumba Pimpin Upacara dan Tanam Pohon Produktif
Meski tubuhnya pasti merasakan lelah usai penerbangan pulang-pergi ke Kalimantan Selatan, namun kepergian mantan Wakapolri ini telah menguatkan dirinya untuk hadir, melayat, dan menghibur keluarga yang berduka.
Melayat atau bertakziah memang memiliki keutamaan yang luar biasa. Tak hanya bagi yang melayat, tetapi juga bagi keluarga yang ditinggalkan.
Kehadiran saat duka dapat memberikan penghiburan, dukungan moral, dan mengukuhkan rasa kebersamaan.
Baca Juga: Koperasi Merah Putih Bakal Jadi Agen Resmi LPG Subsidi dan Bansos, Harga Bisa Lebih Murah?
Lebih dari itu, melayat juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang kematian dan betapa pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
Mengenang Jusuf Manggabarani
Komjen. Pol. (Purn.) Jusuf Manggabarani (11 Februari 1953 – 20 Mei 2025) adalah seorang Purnawirawan Polri yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia mendampingi Jenderal Timur Pradopo.
Lahir dari pasangan Andi Hasan Manggabarani dan Andi Mani Intan, Jusuf merupakan lulusan Akabri tahun 1975. Beliau adalah putra daerah Sulawesi Barat, tepatnya dari Polewali Mandar.
Kepergian beliau meninggalkan jejak pengabdian yang tak terlupakan di institusi kepolisian. Semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan. (*)