Sulawesinetwork.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turun tangan langsung menanggapi isu kualitas beras pemerintah yang belakangan menjadi sorotan.
Dengan tegas, ia memastikan bahwa hanya 0,1 persen dari total stok beras yang dikelola negara mengalami penurunan mutu atau berkualitas rendah.
Jumlah sekecil ini, menurutnya, tidak akan menjadi batu sandungan bagi kokohnya ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: DPRD Bulukumba Telisik Kinerja Pemda dalam Rapat Kerja LKPJ Bupati 2024
Dalam konferensi pers yang digelar di Kementan, Jakarta Selatan, Senin (5/5), Amran menekankan bahwa kualitas stok beras pemerintah terus berada di bawah pengawasan ketat.
Ia mengakui adanya potensi kerusakan dalam skala minor, namun meminta agar temuan-temuan kecil tersebut tidak dijadikan alasan untuk menghambat proses pengadaan beras yang terus berjalan demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kalau ada yang rusak, 1 kilogram (kg), 2 kg, 1 ton, 2 ton, sedikit. Tetapi yang terpenting adalah kita beritahu ke Perum Bulog agar menjaga kualitas.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Pemalang-Batang Renggut Nyawa Anggota DPR Alamudin Dimyati Rois
Tentu, tidak sempurna 100 persen, iya. Mungkin ada 0,1 persen. Tetapi itu bukan kendala untuk menjaga stok pangan nasional," ujar Amran dengan nada meyakinkan.
Kualitas Mutlak! Pemerintah Tak Main-Main Soal Beras
Lebih lanjut, Amran menyatakan bahwa pemerintah terus memberikan penekanan kuat pada pentingnya menjaga mutu beras dalam setiap tahapan pengadaan.
Baca Juga: Prabowo Buka Suara: Bukan Boneka Jokowi, Singgung Isu Ijazah Palsu dan 'Dalang' Kekuasaan
"Kita sudah ketat. Kita beri ketat, harus jaga kualitas. Pengadaan tetap jalan. Tapi jangan karena yang rusak, katakanlah 1 ton, 2 ton, ini yang mengganggu proses pengadaan beras. Itu enggak boleh. Tapi kami tekankan perhatikan kualitas. Itu mutlak, itu mutlak," tegasnya berulang kali.
Pernyataan Mentan ini muncul di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap kualitas sebagian beras bantuan dan cadangan beras pemerintah.