Pada pertemuan dengan Menteri Urusan Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina, Varsen Aghabekian, di Jenewa pada 24 Februari 2025, Sugiono lantang menyuarakan penolakan Indonesia terhadap pemindahan paksa warga Palestina dari tanah air mereka.
"Indonesia menolak relokasi paksa warga Palestina dari Gaza, dan mendukung warga Palestina tetap berada di tanah airnya," tegas Sugiono kala itu.
"Rencana apa pun harus mendapatkan persetujuan sukarela dari seluruh pihak yang terlibat, termasuk Palestina."
Perubahan pendekatan ini kemungkinan didasari oleh pertimbangan kemanusiaan yang mendesak dan keinginan untuk menawarkan bantuan konkret di tengah situasi konflik yang mengerikan di Gaza.
Pengutusan Menlu Sugiono mengindikasikan bahwa Indonesia kini berfokus pada evakuasi sementara untuk tujuan pengobatan dan pemulihan, dengan tetap menghormati prinsip bahwa warga Gaza suatu saat akan kembali ke tanah air mereka.
Baca Juga: Kabar Gembira dari Sawah! Mentan Amran Yakin Panen Raya 2025 Melimpah Ruah
Langkah ini juga menunjukkan bahwa Indonesia berupaya menjalin komunikasi dan mendapatkan persetujuan langsung dari pihak Palestina terkait inisiatif kemanusiaan ini.
Publik kini menantikan hasil dari misi Menlu Sugiono dan realisasi dari rencana evakuasi yang diharapkan dapat meringankan penderitaan warga Gaza.(*)