“Kebijakan berikutnya adalah memberikan makan agar anak-anak Indonesia itu gizinya cukup, kalau gizinya cukup, fisik oke, otak cerdas,” ucap Ketua Umum PAN itu.
“Kita harapkan rata-rata IQ anak Indonesia bisa 120 baru kita bisa bersaing,” tambahnya.
Pengaruh MBG Sempat Disinggung Wamen Stella dan Kepala BGN
Baca Juga: Pemkab Barru Gelar Rakor PDB Hidrometeorologi: Sekda Tekankan Kesiapsiagaan Dini dan Data Akurat
Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamen Dikti Saintek), Stella Christie sempat membuat kehebohan saat menyatakan MBG bisa membantu para siswa sebagai penerima manfaat untuk meningkatkan kemampuan matematika dan bahasa Inggris.
“Setiap hari adalah kesempatan luar biasa bagi anak-anak untuk belajar, dengan program MBG,” ujar Stella saat menghadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di ITB, Jawa Barat pada 8 Agustus 2025 lalu.
“Anak-anak tidak hanya mendapatkan gizi yang baik, tetapi juga belajar menghitung dan mengenal bahasa Inggris melalui jenis-jenis makanan,” sambungnya.
Baca Juga: Pembangunan Sekolah Rakyat Barru 'On The Track': Kemenko Infrastruktur Soroti Pengelolaan Lingkungan
Stella juga menambahkan bahwa MBG bisa membuat para siswa termotivasi untuk meningkatkan semangat belajar.
“Berdasarkan bukti ilmiah, program ini dapat menjadi sarana motivasi dan pemicu untuk mengasah daya ingat serta pengetahuan anak-anak secara efektif,” lanjutnya lagi.
Pernyataan tersebut kemudian ditanggapi oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang menyebut bahwa MBG bisa menjadi media pembelajaran bagi siswa di sekolah.
Baca Juga: Sambut Kepala Kejati Baru, Gubernur Sulsel: Selamat Mengemban Amanah
“Maksudnya Bu Stella, saya kemarin ngobrol, mengatakan bahwa pada saat anak-anak disajikan makanan, itu dapat dijadikan media untuk sekaligus pembelajaran, yaitu akan meningkatkan intelektualitas,” ujar Dadan kepada wartawan di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta pada 17 Agustus 2025.
Dadan menjelaskan bahwa menu MBG yang beragam itu bisa jadi materi pembelajaran siswa, misalnya dengan tebak-tebakan nama buah dalam bahasa Inggris.
“Jadi, kalau hari ini misalnya disajikan makanan ada jeruk kemudian ada ikan, Bu Stella itu menyarankan jeruk itu ada berapa jenis, kemudian bahasa Inggrisnya apa,” terangnya.