Gaduh Pernyataan Bandingkan Harga Beras Indonesia dengan Jepang, Mentan: Jangan Mudah Terprovokasi

photo author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 16:05 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang sempat membandingkan harga beras Indonesia dan Jepang. (Instagram/@a.amran_sulaiman)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang sempat membandingkan harga beras Indonesia dan Jepang. (Instagram/@a.amran_sulaiman)

Sulawesinetwork.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman buka suara mengenai pernyataannya yang ramai di media sosial mengenai harga beras.

Amran sempat mengatakan bahwa masyarakat Indonesia gampang ribut saat ada sedikit kenaikan harga beras meskipun tak setinggi Jepang.

Ia menyebut bahwa gaduh atas pernyataannya itu adalah framing untuk membuat kesan pemerintah tak peduli pada harga beras saat ini.

Baca Juga: Revolusi AI Berada di Ambang Peluang dan Ancaman Nyata bagi Masa Depan Karier Generasi Z

“Perlu kami sampaikan, informasi yang beredar di-framing, sengaja di-framing bahwa kami tidak peduli terhadap naiknya harga beras,” ujar Mentan Amran dalam keterangannya pada Minggu, 24 Agustus 2025

Menurutnya, pemerintah telah bekerja keras untuk membuat harga beras turun dan itu terbukti pada 13 provinsi.

“Kami bekerja keras sejak awal melakukan operasi pasar besar-besaran bersama Bulog di seluruh Indonesia dengan jumlah yang cukup besar,” tambahnya.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Mengobati Sakit Gigi yang Datang Tiba-Tiba, Salah Satunya Lakukan Ini

Operasi pasar yang dilakukan pemerintah adalah mengeluarkan 1,3 juta ton beras yang disimpan Bulog ke pasar dengan harga Rp12.500 per kilogram, yang menurutnya adalah bentuk kepedulian atas perintah Presiden Prabowo.

Mengenai pernyataan membandingkan dengan Jepang merupakan ajakan untuk masyarakat Indonesia bisa bersyukur kenaikan tak setinggi negara tersebut.

“Kami menyebut Jepang itu kenaikan beras cukup tinggi, artinya kita patut mensyukuri, tetapi kami mewakili pemerintah harus bekerja keras menurunkan harga dan hasilnya sudah 13 provinsi harga turun,” terangnya.

Baca Juga: Perkuat Kemitraan Energi demi Katahanan, Indonesia dan Bangladesh Teken Kerja Sama

Dalam keterangannya itu, Amran juga mengklaim ada pihak yang tak senang dengan kinerja pemerintah yang mengganggu bisnis beberapa pihak.

“Jangan mudah terprovokasi oleh framing orang tertentu yang tidak senang dengan kami, kami tahu banyak yang tidak senang, banyak yang bisnisnya terganggu karena kami melakukan ini,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X