Dedi Mulyadi Kokoh Larang Study Tour: Ini Bukan Piknik, Ini Pendidikan! Industri Pariwisata Meradang

photo author
- Rabu, 23 Juli 2025 | 09:50 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tak akan mencabut larangan study tour yang belakangan diprotes pelaku usaha pariwisata. (Instagram/dedimulyadi71)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tak akan mencabut larangan study tour yang belakangan diprotes pelaku usaha pariwisata. (Instagram/dedimulyadi71)

Sulawesinetwork.com – Gelombang protes dari para pelaku usaha pariwisata yang menuntut pencabutan larangan study tour di Jawa Barat kian memanas.

Aksi unjuk rasa yang memblokade Jalan Layang Pasupati dan berlangsung di depan Gedung Sate, Bandung, pada Senin (21/7), rupanya tak membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, gentar.

Melalui akun Instagram resminya, @dedimulyadi71, Dedi justru semakin kokoh pada pendiriannya, menegaskan bahwa kebijakan ini adalah demi fokus pendidikan dan meringankan beban orang tua.

Baca Juga: Jelang HUT ke-52, DPD KNPI Makassar Gelar Turnamen Mini Soccer Meriah

Dedi Mulyadi dengan tegas menilai bahwa demonstrasi para pelaku pariwisata justru memperjelas esensi kegiatan study tour selama ini.

"Demonstrasi kemarin menunjukkan semakin jelas bahwa kegiatan study tour itu sebenarnya kegiatan piknik," kata Dedi pada Selasa (22/7), menanggapi protes tersebut.

Ia bahkan mengungkapkan bahwa aksi ini mendapat dukungan dari pelaku wisata luar daerah, termasuk Yogyakarta dan penyedia jasa jeep di kawasan Gunung Merapi, mengindikasikan bahwa permasalahan ini memiliki cakupan yang lebih luas dari sekadar Jawa Barat.

Baca Juga: AHY Desak Reformasi Dana Kampanye, Soroti Bahaya Politik Uang dan Disinformasi

Kebijakan larangan study tour ini tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 45/PK.03.03/KESRA.

Dedi Mulyadi menekankan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan terhadap masyarakat, khususnya orang tua siswa, dari pengeluaran yang tidak perlu dan sering kali memberatkan.

"Gubernur Jawa Barat akan tetap berkomitmen menjaga ketenangan orang tua siswa, agar tidak terlalu banyak pengeluaran biaya," ujarnya.

Baca Juga: Perkuat Narasi BUMN, Kementerian BUMN Dorong Revolusi Komunikasi Digital dengan AI dan Peran Karyawan

Baginya, esensi pendidikan harus tetap berpusat pada pengembangan karakter dan kemampuan belajar siswa, bukan malah dibebani dengan kegiatan di luar kurikulum inti yang berorientasi pada rekreasi.

"Saya akan tetap berpihak pada kepentingan rakyat banyak, menjaga kelangsungan pendidikan dan mengefisienkan pendidikan dari beban biaya," tegas Dedi, menunjukkan komitmennya yang tak tergoyahkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X