Sulawesinetwork.com - "Seperti kita ketahui bersama bahwa Kita tidak membenci siapapun tapi kita benci Perilaku premanisme!"
Kalimat tegas ini menjadi pembuka respons Anggota Komisi III DPR RI, Andi Amar Maruf Sulaiman, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RPDU) yang berlangsung hari ini, Rabu, 7 Mei 2025, di Ruang Sidang Komisi III DPR RI.
Dalam forum tersebut, Andi Amar mendengarkan aspirasi dari para Advokat Hukum Anti Premanisme.
Baca Juga: Tegas! Badan Gizi Nasional Ancam Pangkas Kontrak Mitra Dapur MBG yang Kinerjanya Loyo
Dengan nada prihatin, legislator muda ini menyoroti bagaimana perilaku premanisme seringkali dianggap remeh, hingga akhirnya menjadi kebiasaan buruk yang meresahkan masyarakat.
"Kami ikut prihatin karena sikap Premanisme dari hal - hal tersebut dikarenakan dianggap biasa sehingga dijadikan hal yang biasa akhirnya kebiasaan dan itu merupakan sesuatu hal yang buruk," ungkap Andi Amar Ma'ruf Sulaiman dengan penuh kepedulian.
Tak hanya menyampaikan keprihatinan, Andi Amar juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersatu padu memberantas akar permasalahan premanisme ini.
Baca Juga: DPRD Bulukumba Bahas Lebih Dalam Tata Cara Penyelenggaraan Cadangan Pangan Daerah
"Maka dari pada itu marilah kita bersama - sama untuk bekerja sama jangan membiasakan lagi kejadian Premanisme dan melakukan hal - hal yang seperti saya sampaikan tadi," serunya, menyerukan aksi nyata.
Di akhir tanggapannya, Andi Amar menyampaikan harapan besar akan adanya kepastian hukum yang lebih kuat dalam memberantas premanisme, sejalan dengan upaya yang tengah diperjuangkan oleh rekan-rekannya di Komisi III DPR RI.
"Demi ketertiban dan keamanan kedepannya semoga ada kepastian Hukum seperti apa yang sedang di upayakan kawan-kawan di Komisi III DPR RI," tutupnya, menyiratkan dukungan penuh terhadap penegakan hukum yang tegas terhadap praktik premanisme.
Kehadiran Andi Amar dalam RPDU ini menunjukkan komitmen Komisi III DPR RI dalam menanggapi keresahan masyarakat terkait maraknya aksi premanisme.
Sikap tegas yang ditunjukkan Andi Amar diharapkan dapat menjadi angin segar bagi upaya pemberantasan premanisme di seluruh Indonesia, demi terciptanya ketertiban dan keamanan yang hakiki. (*)
