Biaya layanan di bandara yang dibebankan pada maskapai
Baca Juga: Sejumlah Murid SD 171 Loka Bulukumba Dikabarkan Sakit Perut Usai Konsumsi MBG, Diduga Telurnya Basi
Selain avtur dan harga sewa pesawat, Bos Garuda itu juga mengatakan ada hal lain yang membuat tiket mahal.
Yakni pelayanan kepada calon penumpang saat berada di bandara.
Rincian layanan bandara yang disebutkan oleh Wamildan seperti biaya lepas landas, pendaratan, sewa ruangan, sewa ruangan bandara, bea masuk suku cadang, dan parkir pesawat yang semuanya dibayar oleh pihak maskapai.
Baca Juga: Siapkan Kelengkapan Ini Saat Daftar KIP Kuliah 2025 Agar Bisa Diterima
Biaya yang dikeluarkan itu sebagian besar juga dikenakan pajak.
“Ada biaya terkait layanan di bandara, lalu ada take off landing fee yang harus kami bayar dan itu belum termasuk pajak,” ungkap Wamildan.
“Jadi semua transaksi yang kami lakukan terkait avtur dan pembayaran jasa pelayanan bandara termasuk sewa ruangan kami di bandara terikat dengan pajak,” ucapnya.
Baca Juga: Jaga Kebugaran, Personel Polres Bulukumba Olahraga Jalan Kaki 3 Kilometer
“Belum kami sampaikan ada bea masuk dari suku cadang yang masuk ke Indonesia, itu juga kena pajak,” imbuhnya.
Garuda memiliki margin tipis karena pesawat full service
Dalam momen itu, Wamildan juga membongkar jika Garuda memiliki margin tipis karena maskapai tersebut memilih untuk full service.
Ini berarti bahwa Garuda harus memberikan layanan makanan ringan hingga makanan berat kepada penumpang.