GERD adalah nama lain dari acid reflux, naiknya asam lambung ke kerongkongan, yang menyebabkan iritasi terbakar di dada dan tenggorokan.
Terkejut bahwa refluks asam dapat menyebabkan masalah tidur Anda? Gejala GERD cenderung lebih parah di malam hari. Berbaring membuat asam lambung lebih mudah berlama-lama di kerongkongan.
Menelan dapat mendorong asam kembali ke lambung, dan air liur membantu melawan efek asam di kerongkongan—tetapi selama tidur refleks menelan kita sangat berkurang.
Refluks asam malam hari dapat membuat lebih sulit untuk tertidur, menyebabkan tidur gelisah dengan lebih sering terbangun, dan menyebabkan kualitas tidur yang buruk.
Baca Juga: Inilah Bharada S, Sopir Ferdy Sambo yang Intimidasi Wartawan di Kasus Brigadir J
Jika Anda merasa seperti tidur Anda menderita dan Anda memiliki gejala seperti batuk kering, kesulitan menelan, sakit tenggorokan, rasa tidak enak di mulut, Anda mungkin memiliki tanda-tanda GERD; jadwalkan janji temu dengan dokter Anda.
3. Kecemasan
Orang dengan insomnia lebih dari 17 kali lebih mungkin untuk berjuang dengan gangguan kecemasan, menurut penelitian.
Dengan tubuh dalam mode fight-or-flight kecemasan, sistem saraf dalam siaga tinggi, hormon stres melonjak, otot tegang, detak jantung meningkat, dan mungkin sulit untuk tertidur dan tetap tertidur.
Kecemasan kronis melibatkan kekhawatiran dan ketakutan yang terus-menerus dan berlebihan.
Kecemasan yang selalu ada dapat menghambat fungsi normal sehari-hari—dan tidur yang sehat.
Hampir semua pasien saya dengan kecemasan mengatakan bahwa mereka sering tidak bisa tidur.
Banyak memiliki pikiran mengganggu yang tidak memungkinkan mereka untuk hanyut.
Seringkali orang dengan kecemasan akan bangun pagi-pagi sekali, merasa tidak segar dengan istirahat malam mereka.
Lebih dari 40 juta orang dewasa ASmengatasi gangguan kecemasan—ini adalah kondisi kesehatan mental yang paling umum di negara ini.