Inilah 5 Penyakit yang Bisa Membuat Insomia

photo author
- Rabu, 14 September 2022 | 13:30 WIB
Ilustrasi Gambar Penderita Insomia (Detikhealth - Detik.com - Google.com)
Ilustrasi Gambar Penderita Insomia (Detikhealth - Detik.com - Google.com)

Carilah konseling jika pikiran khawatir atau berpacu membuat Anda tetap terjaga selama lebih dari dua minggu pada suatu waktu.

4. Depresi

Tidur yang terganggu dan dipersingkat bisa menjadi tanda depresi, meskipun penting untuk diketahui bahwa tidur berlebihan bisa menjadi tanda lain dari depresi.

Namun, penelitian menunjukkan orang dengan insomnia hampir sepuluh kali lebih mungkin menderita depresi—dan masalah tidur dapat bertahan bahkan setelah depresi hilang.

Tidur yang terganggu merupakan gejala depresi dan faktor risiko untuk mengembangkan gangguan mood; depresi dapat memicu masalah tidur, dan kurang tidur dapat menyebabkan depresi.

Waspadai gejala depresi lainnya, seperti kurangnya minat pada hal-hal yang memberi Anda kesenangan, perasaan sedih, putus asa, dan rasa bersalah, kegelisahan, dan perubahan suasana hati.

Jika Anda mengalami gejala ini selama lebih dari dua minggu, inilah saatnya untuk mencari bantuan profesional.

Hati-hati dengan yang lain inihal-hal menakutkan yang terjadi pada tubuh Anda ketika Anda terlalu banyak tidur.

5. penyakit alzheimer

Penelitian baru menunjukkan bahwa kurang tidur bisa menjadi salah satu sinyal awal penyakit Alzheimer pada orang dengan riwayat keluarga atau kecenderungan genetik terhadap penyakit tersebut.

Para ilmuwan menemukan bahwa orang dewasa yang lebih tua, dengan usia rata-rata 63 tahun, yang melaporkan kualitas tidur yang lebih rendah memiliki lebih banyak penanda biologis untuk penyakit Alzheimer dalam cairan tulang belakang daripada mereka yang tidak mengalami kesulitan tidur.

Ada semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa tidur yang terganggu dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan gangguan neurologis lainnya, termasuk demensia dan penyakit Parkinson.

Merawat masalah tidur dengan segera dapat membantu melindungi kesehatan saraf Anda, demikian juga dengan pola makan yang sehat dan memberikan otak Anda latihan yang teratur.

Penting untuk menemui dokter Anda jika Anda mengalami gangguan tidur yang dikombinasikan dengan kesulitan kognitif dan perubahan suasana hati.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Viko Karinda

Sumber: The Healthy

Tags

Rekomendasi

Terkini

X