Menurut Sanusi Daeng Mattata, penulis buku Luwu dalam Revolusi, menyebutkan kata Luwu itu berasal dari kata 'riulo' yang artinya diulurkan dari atas.
Penamaan ini dikaitkan dengan tradisi lisan yang disakralkan di Tana Luwu.
Baca Juga: Viral Curhatan Emak-emak di Medsos, Sindir Tetangga Karena Tak Dipinjamkan Uang
Menurut tradisi lisan kuno, dunia ini diulurkan dari langit, dihamparkan, dan kemudian diberkahi dengan kekayaan alam yang melimpah.
Epos I La Galigo menyebut bahwa raja pertama Luwu adalah Batara Guru, seorang tomanurung alias titisan dari surgaloka yang ditugasi membangun dinasti manusia Maddara' Takku' (berdarah putih) pertama di Luwu.
Di versi lain, Asal usul penamaan Luwu juga dari kata malucca (bahasa bugis ware') atau malutu (bahasa palili') yang artinya keruh atau gelap.
Baca Juga: Tok! Pemerintah Resmi Tetapkan Libur Nasional Idul Adha 2023 Selama 3 Hari
Makna keruh di sini yakni penuh dengan isi, laksana warna air sungai yang banjir.
Gelap ditafsirkan hutan rimba belantara yang diselingi hutan sagu di sekitar pantai.
Maka dari malucca dan malutu disederhanakan pengucapannya menjadi malu' hingga seterusnya terdengar seperti lu' atau luwu.
Baca Juga: Viral! Istri Sah Gerebek Suami Ngamar Bareng Wanita yang Diduga Selebgram Manado
Seperti yang dikutip dari Buku Sejarah Luwu, karya Sarita Pawiloy.
Selain itu, Kata 'Luwu' atau Lu' juga dapat dihubungkan dengan kata laut.
Hal ini seperti yang diungkapkan C. Salombe, seorang budayawan Tana Toraja dalam bukunya; Orang Toraja dengan Ritusnya yang diterbitkan di tahun 1972.
Baca Juga: Viral Jemaah Haji Ini Ingin Pulang dari Mekah ke Takalar Sulsel Naik Ojek