info-sulawesi

'Sanjai' atau 'Sijai', Versi Asal Mula Penamaan Kabupaten Sinjai Menurut Sejarawan di Sulawesi Selatan

Kamis, 15 Juni 2023 | 20:05 WIB
Pantai Bulokkong, Wisata Pantai Pasir Putih di Sinjai Sulawesi Selatan (Foto/Instagram/@armansembilanbelas)

Sulawesinetwork.com - Kabupaten Sinjai adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Sinjai.

Kabupaten Sinjai mempunyai nilai histories tersendiri, dibanding dengan kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Ini Lho Alasan Kenapa Pendaftaran Ibadah Haji di Indonesia Harus Antri Hingga Bertahun - Tahun!

Dulu terdiri dari beberapa kerajaan-kerajaan, seperti kerajaan yang tergabung dalam federasi Tellu Limpoe dan Kerajaan – kerajaan yang tergabung dalam federasi Pitu Limpoe.

Lalu, dari mana asal-usul nama Sinjai itu muncul? Ternyata banyak versi yang menceritakan sejarah kemunculan dan penamaan Sinjai.

Versi yang pertama mengatakan bahwa nama Sinjai berasal dari kata "sijai" dalam bahasa Bugis yang berarti disatukan oleh jahitan.

Baca Juga: Penerimaan CPNS 2023 Dibuka! Prioritaskan PPPK, Pemkab Bulukumba Putuskan tidak Buka Penerimaan

Maksudnya adalah hubungan kekerabatan antara kerajaan-kerajaan di wilayah itu sangat erat bagaikan disatukan oleh jahitan.

Hal ini diperjelas dengan adanya gagasan dari La Massiajeng, Raja Lamatti ke-10 untuk memperkokoh persaudaraan antara kerajaan Bulo-Bulo dan Lamatti dengan ungkapannya “pasijai singkerunna Lamatti na Bulo-Bulo”.

Yang artinya satukan keyakinan Lamatti dengan Bulo-Bulo, setelah La Massiajeng wafat, ia digelari dengan nama Matinroe Risijaina.

Baca Juga: Ribuan Massa Demo Ponpes Al Zaytun di Indramayu, Minta MUI dan Kemenag Turun Tangan

Menurut versi lainnya berdasarkan sejarawan Universitas Hasanuddin, Prof Dr Mattulada, secara etimologis Sinjai berasal dari kata "sanjai" dalam bahasa Makassar yang berarti sama banyaknya.

Tradisi lisan atau yang sudah tercatat dalam lontara, menceritakan pada pertengahan abad XVI, ketika raja Gowa ke-10, Tunipallangga Ulaweng (1546-1565) berlayar kembali ke Gowa setelah berperang melawan Bone.

Halaman:

Tags

Terkini