"Kalau sudah sejuk, siang pun orang akan nongkrong di sini. Bisa makan siang sambil ngopi-ngopi," sambung Alfian.
Baca Juga: Sempat Dianiaya, Begini Kronologi Mahasiswi Unhas Asal Sinjai Dibunuh Pacarnya Sendiri
Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf meminta agar pohon yang ditanam pada kegiatan ini tidak hanya ditanam, tapi dipelihara sampai tumbuh besar.
Bahkan menurutnya setiap pohon yang ditanam itu harus ada report-nya (catatannya) berupa keterangan kapan ditanam, apa jenisnya, dimana titik koordinatnya, dan kapan dipangkas dan informasi lainnya terkait pohon itu.
"Tanam pohon itu untuk masa depan, jadi jangan cuma aksi tanam, tapi harus pastikan pohon itu terus bertumbuh," pintanya.
Khusus untuk pohon Tabebuya yang Andi Utta sumbangkan, pohon ini mirip pohon Sakura di Jepang, sehingga nanti kalau sudah besar akan mempercantik dan menjadi salah satu saya tarik di pantai Merpati.
Sekadar diketahui, penanaman pohon yang dilaksanakan oleh Pemkab Bulukumba merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diselenggarakan setiap tanggal 5 Juni.
Penetapan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia ini dimulai ketika Majelis Umum PBB tahun 1972 pada saat Konferensi Stockholm.
Program Lingkungan PBB (UNEP) telah mengumumkan Pantai Gading yang menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 dengan tema Solusi untuk Polusi Plastik (Solutions to Plastic Pollution). (*)