info-sulawesi

Expo Kreatif Andalan 2025 Sukses Gaet 16 Ribu Pengunjung dan Raup Transaksi Rp 600 Juta Lebih

Selasa, 25 November 2025 | 08:55 WIB
Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi

Sulawesinetwork.com - Pameran yang bertajuk "Expo Kreatif Andalan 2025" telah sukses digelar selama 5 hari mulai tanggal 19 hingga 23 November 2025 di Trans Studio Mall Makassar. Gelaran ini bukan hanya sekadar pameran, tetapi menjadi bukti nyata bangkitnya semangat ekonomi kreatif Sulawesi Selatan.

Expo Kreatif Andalan ini diikuti secara meriah oleh Dekranasda Provinsi Sulsel, TP PKK Provinsi Sulsel, dan Dekranasda dari 24 Kabupaten/Kota se-Sulsel. 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulsel dengan tema "Karya Kreatif, Branding Efektif, Go International".

Baca Juga: Festival Budaya Toberu XIV dan Aksara Lontara VI Digelar, Kolaborasi Perdana dengan Kementerian, Bupati Andi Ina Resmikan Museum Colliq Pujie

Selama 5 hari pameran, pengunjung ke Expo Kreatif Andalan mencapai 16.475 orang. Tercatat, total transaksi penjualan selama pameran mencapai Rp 600 juta lebih. Angka ini menunjukkan tingginya minat dan apresiasi masyarakat terhadap produk-produk lokal. Suasana di lokasi pameran selalu ramai oleh pengunjung yang tidak hanya melihat-lihat, tetapi juga antusias membeli beragam produk unik sebagai buah tangan.

Kegiatan ini dikatakan sebagai wadah terhadap geliat ekonomi kreatif dan pengembangan produk unggulan daerah. Expo Kreatif Andalan ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pengrajin lokal agar lebih adaptif terhadap tren dan kebutuhan pasar global.

Baca Juga: Bahas Permasalahan Aset, Direktur Utama PT. SCI silaturahmi bersama Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel

Ketua Panitia Pelaksana, Sukarniaty Kondolele, menyampaikan kegembiraannya atas sambutan masyarakat. 

"Kita senang dengan antusias masyarakat yang mengunjungi dan membeli produk kerajinan yang ditampilkan. Adapun produk yang ditampilkan berasal dari unsur kriya, kerajinan dan wastra seperti tas anyaman dari bahan lontar, tumbler dari bahan bambu, sarung sutera, baju dari bahan tope, dan masih banyak lagi," jelasnya.

Baca Juga: Tana Toraja Susun Peta Jalan Menuju 'Three Zero' HIV dan AIDS 2030

Yang menarik, produk-produk tersebut tidak lagi terkesan tradisional semata. Inovasi desain dan fungsi membuatnya relevan dengan gaya hidup modern. Tumbler dari bambu, misalnya, menjadi alternatif ramah lingkungan yang stylish, sementara tas anyaman lontar memiliki desain yang kekinian sehingga digemari berbagai kalangan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan agar produk kriya/kerajinan dari seluruh daerah se-Sulsel dapat lebih dikenal oleh masyarakat. 

"Sekaligus akses perluasan pasar bagi pelaku UMKM, di samping itu diharapkan produk kriya/kerajinan Sulsel juga dapat setara posisinya dengan produk yang ada di mall serta memiliki nilai ekonomi yang lebih baik untuk meningkatkan perekonomian UMKM dan daerahnya masing-masing," tutur Sukarniaty.

Diharapkan koneksi yang terjalin antara pengrajin dan konsumen, serta peluang yang terbuka dari buyer yang hadir, menjadi modal berharga untuk menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan.

Halaman:

Tags

Terkini