info-sulawesi

Sri Mulyani Bongkar Dampak Nyata dari Tarif Resiprokal Trump: Sentimen dari Pelaku Usaha Memburuk

Kamis, 24 April 2025 | 19:14 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani

Sulawesinetwork.com - Publik industri bisnis secara global tengah ramai menyoroti kebijakan tarif balasan atau resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Terkini, Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menyatakan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia pada triwulan I pada 2025 masih terjaga.

Sri Mulyani memastikan kondisi Ekonomi RI masih terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global. 

Baca Juga: Wagub Fatmawati Rusdi Beri Lampu Hijau untuk PMTM FORWIL IX dan MUSWIL XV: Investasi SDM Unggul Masa Depan

Meningkatnya ketidakpastian itu terutama dipicu oleh dinamika tarif resiprokal yang diterapkan oleh Trump.

"Ketidakpastian tersebut terutama dipicu oleh dinamika terkait kebijakan tarif dari pemerintah AS dan memunculkan eskalasi perang dagang," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual, pada Kamis, 24 April 2025.

Menkeu RI itu kemudian menyoroti kebijakan Trump yang dinilai telah menimbulkan perang tarif dan diperkirakan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Prabowo Terpukau: Ustadz Adi Hidayat, Ulama Visioner Penggerak 'Indonesia Menanam'

Sri Mulyani menyebut, hal tersebut memicu peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global dan ketidakpastian dalam tata kelola perdagangan dan investasi antar negara.

Di sisi lain, ketidakpastian itu membuat aliran modal dunia mengalami pergeseran dari AS ke negara dan aset yang dianggap aman terutama aset keuangan di Eropa dan Jepang, serta ke komoditas emas. 

Adapun, aliran modal keluar terjadi dari negara-negara berkembang sehingga menimbulkan tekanan terhadap pelemahan mata uang di berbagai negara berkembang.

Baca Juga: Deretan Kasus Keracunan MBG di Sejumlah Daerah di Indonesia Sejak Peluncuran Pertama

"Kebijakan tarif resiprokal oleh AS juga menimbulkan dampak nyata yang secara tidak langsung dalam bentuk rantai pasok," tuturnya. 

"Ketidakpastian dalam perdagangan dan investasi, serta memburuknya sentimen dari pelaku usaha terhadap prospek ekonomi," tungkas Sri Mulyani.(*)

Tags

Terkini