info-sulawesi

Wisata Religi Makam Datuk Tiro di Bulukumba, Jejak Sejarah Islam di Butta Panrita Lopi

Senin, 13 Januari 2025 | 13:50 WIB
Makam Datuk Tiro di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu objek wisata religi.

Sulawesinetwork.com - Makam Datuk Tiro di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu objek wisata religi yang wajib dikunjungi bagi mereka yang ingin mengenal lebih dalam tentang sejarah penyebaran agama Islam di tanah Sulawesi.

Terletak di Hila-hila, Kelurahan Eka Tiro, Kecamatan Bontotiro, makam ini berjarak sekitar 38 km dari pusat Kota Bulukumba, menjadikannya tempat yang mudah diakses oleh para peziarah maupun wisatawan yang ingin menikmati nilai historis sekaligus spiritual.

Makam ini tak hanya dikenal di dalam negeri, namun juga hingga ke mancanegara, berkat cerita tentang sosok Datuk Ri Tiro yang sangat berperan penting dalam penyebaran Islam di Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Wajib Dicoba! 5 Resep Menu Sahur Ramadhan 2025 Yang Bikin Energik Sepanjang Hari

Datuk Tiro dikenal sebagai ulama besar dari Minangkabau yang memiliki jasa besar dalam mengislamkan kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Makam ini terletak di lahan seluas 695 m², dengan ukuran panjang 2,90 meter dan lebar 2 meter, yang menyimpan kisah dan sejarah penyebaran Islam.

Banyak peziarah yang datang tidak hanya untuk berziarah, tetapi juga untuk menikmati wisata religi dan mengenang jasa-jasa Datuk Tiro.

Baca Juga: Resep Menu Buka Puasa Ramadhan 2025, Kolak Pisang Ubi Labu Kuning Yang Memanjakan Selera

Mereka yang datang seringkali terpesona oleh cerita-cerita tentang kesaktian yang dimiliki oleh Datuk Tiro, yang membuat makam ini semakin menarik untuk dikunjungi.

Selain sebagai objek wisata religi, makam ini juga menjadi kebanggaan bagi masyarakat Bulukumba dan pemerintah setempat.

Makam Datuk Tiro diakui sebagai cagar budaya nasional melalui surat keputusan Nomor: PM.59/PW.007/MKP/2010 pada 22 Juni 2010, yang menunjukkan betapa pentingnya keberadaan makam ini dalam sejarah budaya dan agama di Indonesia.

Baca Juga: Kejadian Tragis! Orang Tua Tidur Siang, Dua Balita Kembar Tewas Tercebur di Kolam Ikan

Datuk Tiro mulai menginjakkan kaki di Butta Panrita Lopi pada tahun 1604, saat pemerintahan Launru Daeng Biasa di Kerajaan Tiro.

Dengan tekad menyebarkan Islam, ia berhasil mengislamkan Raja Tiro, Launru Daeng, yang bergelar Karaeng Ambibia.

Halaman:

Tags

Terkini