Sulawesinetwork.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantaeng, H. Abdul Wahab, menghadiri kegiatan Geographical Indication goes to Marketplace (GITM), disentra IKM Pengolahan Kopi, Jl.Baji Areng, Kelurahan Banyorang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Rabu, 6 November 2024.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Bantaeng, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan peran pemilik Indikasi Geografis terdaftar dalam melakukan promosi dan kornelisasi produk yang memiliki target akhir berupa pemasaran pada Marketplace.
Mewakili Pj Bupati Bantaeng, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng, H.Abdul Wahab, mengatakan bahwa langkah yang baik dengan mendorong produk lokal Bantaeng menjadi ciri khas.
"Tentu ini adalah langkah yang baik, bagaimana produk lokal Bantaeng, termasuk kopi yang punya cita rasa khas dapat dikenal dan mampu bersaing dipasar domestik maupun manca negara dan dinilai sangat bermanfaat bagi pelaku ekonomi khususnya warga Bantaeng," ungkapnya.
Menurut H Abdul Wahab berkomitmen untuk membawa produk-produk indikasi geografis seperti kopi Bantaeng menjadi lebih meningkat.
"Langkah ini sebagai komitmen untuk membawa produk-produk indikasi geografis, khususnya kopi Bantaeng ke platform digital dan mempermudah akses pasar bagi para pelaku usaha lokal, serta mampu tembus kepasar tradisional," jelasnya.
Baca Juga: Diborong untuk Dibagikan, Puluhan Pelapak Ketiban Rezeki di Launching Program JADIMI
Sementara itu Kepala divisi pelayanan Hukum dan HAM, Hernadi, menyampaikan bahwa indikasi geografis memberikan peningkatan kesejahteraan kepada masyarakat umum yang terlibat dalam pembuatan dan penjualan produk khusus dan produk lokal.
Tentunya untuk dapat bersaing pada pasar nasional maupun internasional dan memperoleh harga jual yang tinggi.
"Selain itu masih banyak potensi produk-produk khas daerah Bantaeng yang dapat didaftarkan sebagai Indikasi Geografis," terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan data yang ada di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), terdapat peningkatan permohonan Indikasi Geografis dari tahun ke tahun dan potensi tersebut merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia agar dapat dimanfaatkan dan digunakan sebagai aset penggerak ekonomi.
Sementara itu, Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kurniawan Telaumbanua, mengatakan sekaligus membuka acara ini.