"Kalau itu (Bendungan Karet) berfungsi, itu air yang utara dengan utara kota, (di Kecamatan) Ujung Tanah, Tallo, termasuk Biringkanaya itu bisa teratasi. Itu kira-kira berfungsi insyaallah 2026," imbuhnya.
Baca Juga: Hadiri Deklarasi Relawan Pengnge'e JADIMI, AHP Semangati Simpatisan Wujudkan Perubahan di Bulukumba
Asdar melanjutkan, penanganan krisis air bersih memang membutuhkan waktu. Sejumlah program yang direncanakan baru akan dirasakan manfaatnya di kemudian hari.
"Kalau program jangka panjang memang bahwa untuk mengatasi persoalan air tidak bisa instan, butuh proses. Kita juga ini ada program penanaman pohon di kawasan Bendungan Lekopancing," ucap Asdar.
"Di catchment (daerah tangkapan air) areanya Lekopancing itu kita akan penghijauan, supaya kalo datang musim hujan masih ada tangkapan air di sana. Karena di atas kan sudah mulai terjadi penggundulan juga," pungkasnya.
Baca Juga: Tak Ada Formasi PPPK, Guru Honorer Selayar Diminta Daftar Tenaga Teknis
Berbeda dengan PDAM Bulukumba yang hingga saat ini terus mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir. Apalagi telah ditinggal mundur ANdi Nurjaya sebagai Direktur PDAM.
Selain tidak adanya perbaikan, PDAM Bulukumba bahkan dikabarkan tidak mampu menyelesaikan gaji sejumlah pegawai lantaran tidak memiliki pemasukan. (*)