Sulawesinetwork.com - PDAM Kota Makassar tengah merencanakan berbagai program jangka pendek dan jangka panjang untuk menargetkan Makassar terbebas krisis air bersih pada tahun 2027 mendatang.
Direktur Teknis PDAM Makassar Asdar Ali kepada wartawan mengatakan jika upaya peningkatan tengah dilakukan dengan menyiapkan berbagai program.
"Mungkin 2027 paling lama Makassar insyallah terlepas dari krisis air," katanya dilansir Kamis, 17 Oktober 2024.
Asdar mengatakan, gangguan suplai air bersih paling terdampak di wilayah utara Makassar. Salah satu solusi jangka pendek yang akan dilakukan mengatasi permasalahan itu dengan melakukan pemasangan pipa baru.
"Kita mungkin rencana pasang pipa dari Pabaeng-baeng sampai di dekat Bawakaraeng di utara kota, di jalur Veteran, lewat Bawakaraeng. Jadi kurang lebih itu ada 4 kilometer," tuturnya.
Pemasangan pipa itu ditarget selesai tahun 2025 mendatang sehingga bisa mengakomodir air bersih baik di Kecamatan Tallo hingga Bontoala. Namun PDAM Makassar sudah mengkaji perencanaan dan menyiapkan anggarannya.
Baca Juga: Diserang Selebaran Hoaks di Kaloling, Ilham Azikin: Karena Dia Tak Bisa Hadir dengan Program
"Itu kita harap airnya menyuntik membantu air yang dari Panaikang, dan bisa didorong sampai ke utara. Mudah-mudahan bisa sampai di Bontoala, bisa sampai di Tallo airnya," ucap Asdar.
Asdar mengatakan pihaknya juga akan memasang instalasi baru di Kecamatan Tamalanrea. Program ini menjadi solusi jangka panjang menangani permasalahan air bersih.
"Kalau yang jangka panjang 2026 itu membangun instalasi di daerah timur kota di sekitar BTP. Tapi itu nanti pihak ketiga, investor, investor yang kita harap untuk melakukan pemasangan," ucapnya.
Baca Juga: Pj Bupati dan Ketua Dekranasda Kenakan Batik Pajonga di Fashion Show HUT Sulsel ke-355
PDAM Makassar juga akan membangun bendung karet. Program tersebut sebagai upaya membuat sumber air baku alternatif ketika air di Bendungan Lekopancing menipis imbas kemarau.
Pembangunan bendung karet itu akan menggandeng investor dengan nilai investasi sekitar Rp 500 miliar. Bendung karet ini memanfaatkan air dari Sungai Tallo yang akan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah utara Makassar.