HM Roem berharap agar DPP Golkar tdiak menutup mata terhadap situasi yang dianggap tidak lazim terjadi di Sulsel.
Baca Juga: Pilgub Sulsel 2024! ASS-Fatma Temui Airlangga Hartarto, Spekulasi Dukungan Golkar Makin Menguat
"Bukan kebiasaan kita (Golkar) mengabaikan kader yang sudah berdarah-darah membesarkan partai. Apalagi punya kemampuan," katanya kepada wartawan Selasa, 30 Juli 2024.
"Terus terang, saya sedih melihat kondisi yang ada sekarang," keluh HM Roem dilansir, Kamis, 8 Agustus 2024.
HM Roem yang diketahui telah aktif di Golkar sejak tahun 1975 menilai jika Golkar tidak mendorong kader, maka sama saja memberikan panggung kepada orang lain.
Baca Juga: Pengurus DPC PKB Bulukumba Resmi Laporkan Eks Sekjen DPP PKB Edy ke Polres Bulukumba
"Tidak mungkin bisa menemukan penejlasan rasional atas kondisi ini. Kecuail ada segilintir pihak di internal yang sudak tidak berpijak pada aturan dan prinsip partai," tambahnya.
Golkar yang meraih 14 kursi pada Pileg 2024 lalu menurut HM Roem bisa saja berdampak pada kekecewaan terhadap masyarakat Sulsel yang menjadi lumbung Golkar.
"Jika kader solid maka Golkar akan meraih hasil yang lebih baik. Sebalinya jika hanya menjadi penonton, apa yang bisa kita harapkan untuk mengembangkan Golkar," ucap HM Roem.
Baca Juga: Bupati Bulukumba Lantik Dua Kepala Desa, Abu Thalib dan Andi Kamaruddin Resmi Menjabat
Diketahui, sejak pemilihan langsung Pilgub 2007 silam. Golkar selalu mengandalkan kader mereka untuk bertarung.
Hal itu terbukti dengan berhasilnya Amin Syam menjadi pemenang bersama dengan Mansyur Ramli.
Begitu juga di Pilgub 2013. Golkar yang mengandalkan Syahrul Yasin Limpo (SYL) berpasangan dengan Agus Arifin Nu'mang juga sukses meraih kemenangan.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Film Uang Panai 2 Bakal Tayang Perdana di Bioskop
Diperiode berikutnya, Golkar kembali mengusung kader HAM Nurdin Halid di Pilgub Sulsel 2018, meski harus kalah dari Prof Nurdin Abdullah. (*)