info-sulawesi

Pemkab Bulukumba Pacu Program Bibit Unggul, Petani Dibantu Pembersihan Lahan Wajib Ikuti Skema GAP

Jumat, 26 April 2024 | 15:07 WIB
Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf saat melakukan penanaman bibit unggul.

Sulawesinetwork.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba terus memacu program bibit unggul untuk beberapa varietas buah unggul dan bernilai ekonomi tinggi.

Belajar dari tahun tahun sebelumnya, warga atau petani kesulitan mengganti tanamannya dengan bibit unggul di kebunnya karena kendala pembersihan lahan.

Untuk membersihkan dan menggarap lahan untuk kemudian ditanami bibit unggul, tidak bisa mengandalkan tenaga manusia secara manual, akan tetapi harus dibantu dengan alat berat seperti eskavator.

Baca Juga: Klaim Punya Sejarah Bersama di Sinjai, Andi Seto Berpeluang Diusung PKB di Pilwalkot Makassar

Olehnya itu, memasuki tahun 2024 ini, Pemkab Bulukumba melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menganggarkan bantuan bibit unggul sekaligus bantuan pembersihan lahan menggunakan alat berat.

"Jadi ini paket komplit, dibantu bibit unggul juga dibantu pembersihan lahannya," kata Kabid Hortikultura dan Perkebunan Iwan Setiawan, Jumat 26 April 2024.

Dikatakan program ini untuk mewujudkan model pertanian perkebunan yang monokultur sehingga lebih terukur dan mudah pemeliharaannya.

Baca Juga: Nurdin Halid dan RMS Bahas Pilkada Serentak 2024 di Sulsel, Golkar-Nasdem Bisa Jalan Bersama

Petani yang mendapatkan bantuan bibit harus mengikuti skema atau model pertanian yang direkomendasikan yaitu Good Agriculture Practices (GAP).

GAP merupakan sebuah teknis penerapan sistem sertifikasi proses produksi pertanian yang menggunakan teknologi maju ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga produk panen aman dikonsumsi, kesejahteraan pekerja diperhatikan dan usahatani yang memberikan keuntungan ekonomi bagi petani.

ASEAN-GAP sendiri menekankan terhadap empat komponen yaitu (1) keamanan konsumsi pangan; (2) pengelolaan lingkungan dengan benar; (3) keamanan, kesehatan dan kesejahteraan pekerja
lapang; (4) jaminan kualitas produk dan traceability produk.

Baca Juga: Daftar di PKS dan PKB, Brigjen TNI (Purn) Nur Salam Optimis Raih Rekomendasi di Pilkada Selayar 2024

Saat ini, lanjutnya sudah dalam tahap verifikasi lahan. Sudah ada sekitar 153 hektar lahan petani yang tersebar di beberapa kecamatan yang bersedia diolah lahannya untuk menjadi perkebunan monokultur.

"Lahan itu akan jadi kebun percontohan yang memiliki prospek ekonomi yang besar," kata Iwan Setiawan.

Halaman:

Tags

Terkini