Artinya adalah penganan yang terbuat dari ketan, gula merah, dan santan.
Masyarakat bugis pada umumnya menyebut sebagai sokko palopo.
Jadi, sokko palopo adalah camilan tradisional khas masyarakat Bugis yang terdiri dari ketan cocol kuah gula merah.
Sekarang ini sokko palopo semakin sulit ditemukan.
Baca Juga: Heboh, Tersangka Kasus Pemerkosaan Bakar Sel Tahanan Polsek Gantarang Kabupaten Bulukumba
Namun, kudapan ini biasanya masih disajikan pada momen khusus, seperti pernikahan, jelang Ramadan, atau acara besar keagamaan.
3. Masjid Tertua di Sulawesi Selatan
Masjid Jami Tua Palopo merupakan masjid tertua di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang telah berusia 419 tahun atau 4 abad.
Masjid ini menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di Tana Luwu.
Masjid ini dibangun atas perintah Datu Luwu ke-16 setelah pusat kerajaan Luwu berpindah dari wilayah Pattimang Malangke ke Palopo.
Sebagai salah satu bangunan yang bersejarah, masjid ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
4. Rumah Adat Langkanae
Bangunan megah nan cantik yang berpusat di kota Palopo, menurut sejarahnya, Langkane atau rumah adat Langkane ini disebut sebagai saksi dari masa Kejayaan Kerajaan Luwu.
Perlu diketahui bahwa istana Luwu ini sendiri dibagi menjadi dua bangunan yang terdiri dari Langkanae dan Salassae.
Langkanae bisa diartikan sebagai istana, yang ini sudah dijadikan sebagai cagar budaya buatan.