Sulawesinetwork.com - Dalam penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama APBD 2026, Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, tidak hanya menyampaikan apresiasi terhadap DPRD, tetapi juga memaparkan arah kebijakan fiskal daerah dan strategi pembangunan jangka menengah, khususnya terkait peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta strategi jemput bola anggaran dari pemerintah pusat, Kamis malam (27/11/2025).
Dalam sambutannya, Bupati mengungkap bahwa PAD Barru berada di kisaran Rp100 miliar lebih. Angka tersebut mencakup pula pendapatan rumah sakit yang sebagian besar telah terikat untuk pelayanan dan tidak dapat dialihkan.
Karena itu, menurutnya, perlu ada terobosan dan kerja keras untuk memperkuat struktur pendapatan daerah.
Baca Juga: Menuju Predikat WBK dan WBBM, Pemkab Bantaeng Berkomitmen Bangun Zona Integritas Bersama
Pada bagian ini, Bupati Andi Ina membagikan kisah pertemuannya dengan mantan Perdana Menteri Singapura II, Goh Chok Tong. Dalam pertemuan itu, Goh bercerita bagaimana Singapura bangkit ketika negara tersebut dikeluarkan Malaysia karena dianggap tidak memiliki nilai ekonomi.
Menurut penuturan Goh Chok Tong, keputusan besar Lee Kuan Yew PM Singapura saat itu adalah membuka pintu investasi seluas-luasnya untuk menarik pertumbuhan ekonomi yang agresif. Investor pertama yang masuk adalah dari Amerika Serikat, dengan bargaining tertentu terkait kepastian dan keamanan investasi.
“Kata beliau, Lee Kuan Yew membuka pintu investor besar-besaran, dan Amerika menjadi investor pertama. Tanpa ada gangguan, mereka masuk dan berinvestasi. Hasilnya bisa kita lihat sekarang: Singapura menjadi negara maju,” jelas Bupati.
Ia menegaskan bahwa filosofi keberanian mengambil peluang ini akan menjadi inspirasi bagi Pemerintah Kabupaten Barru dalam membangun daerah, tentu dengan menyesuaikan konteks lokal.
Bupati menegaskan bahwa strategi jemput bola yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Barru telah membawa hasil nyata bagi percepatan pembangunan daerah.
Melalui penguatan jaringan politik dan komunikasi yang intens dengan pemerintah pusat, Barru berhasil memperoleh tambahan pembiayaan dalam jumlah besar.
Upaya proaktif tersebut membuahkan berbagai capaian, antara lain Rp400 miliar dana transfer, Rp300 miliar melalui Program Sekolah Rakyat, Rp61 miliar dari IJD (Inpres Jalan Daerah), Rp43 miliar dari Kementerian Pertanian, serta Rp22 miliar per lokasi untuk program Kampung Nelayan Merah Putih.