Praktik ini dinilai sebagai pelanggaran hukum dan merupakan bentuk nyata manipulasi anggaran publik.
Strategi Jimpe juga dituding telah mengesampingkan seniman senior dengan merekrut generasi muda (milenial dan Gen Z) dengan imbalan yang minim, seperti kaus dan tumbler.
Langkah ini dianggap merusak fondasi komunitas seni rupa dan mengganti para seniman berdedikasi dengan lapisan baru yang kurang memahami esensi seni.
Baca Juga: Titiek Soeharto Dukung Langkah Tegas Pemerintah Tindak Pengoplos Beras
Merasa forum mereka direbut, para seniman Makassar bersatu dan menyerukan perlawanan. Langkah-langkah yang disepakati antara lain:
- Mengambil alih kembali Yayasan Makassar Biennale dari kepemimpinan yang dianggap tidak sah.
- Menggelar biennale tandingan sebagai bentuk "pernyataan sikap politis" untuk membuktikan bahwa biennale versi Jimpe tidak otentik.
- Melaporkan dugaan manipulasi dana publik ke Kejaksaan atau KPK.
Gerakan ini bukan sekadar kritik terhadap satu individu, melainkan upaya kolektif untuk merebut kembali integritas, etika, dan esensi seni rupa Makassar yang dianggap telah dihancurkan.
Mereka bertekad memastikan Makassar Biennale kembali menjadi wadah yang benar-benar memajukan seni rupa, bukan alat untuk kepentingan pribadi. (*)