Sulawesinetwork.com - Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar menggelar Uji Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi, Kamis, 22 Mei 2025.
Kegiatan ini berlangsung di Kantor Dinas PUTR Bulukumba dan diikuti puluhan tenaga kerja sektor konstruksi dari berbagai wilayah.
Kegiatan uji sertifikasi ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf, sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah daerah dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kerja konstruksi.
Baca Juga: Andi Oentoeng Cup 2025! 32 Klub Bakal Adu Skill, Hadiah Puluhan Juta Siap Diperebutkan
Program ini diharapkan dapat menjadi solusi terhadap kebutuhan tenaga kerja berkualitas dalam pembangunan infrastruktur daerah.
Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar, yakni Kepala Seksi Pelaksanaan, Afandi Andi Basri, ST., MT, serta Kepala Dinas PUTR Bulukumba, Andi Zulkifli Indrajaya, S.STP, para asesor, instruktur, dan 70 peserta uji sertifikasi yang sangat antusias mengikuti proses penilaian kompetensi.
Dalam laporannya, Andi Zulkifli menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 dan PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Jasa Konstruksi.
Baca Juga: Aksi Kemanusiaan! Universitas Handayani Makassar Sukses Gelar Donor Darah Bersama PMI Sulsel
“Kegiatan ini bertujuan menciptakan tenaga kerja konstruksi yang kompeten, berdaya saing, dan mampu mendukung percepatan pembangunan infrastruktur daerah,” ujarnya.
Sebanyak 70 peserta dibagi dalam dua jabatan kerja, yakni 35 orang sebagai Tukang Pasang Bata dan 35 orang sebagai Tukang Pasang Rangka Atap Baja Ringan.
Kegiatan uji sertifikasi ini berlangsung selama satu hari dan didanai oleh DIPA Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar Tahun Anggaran 2024 dan Dinas PUTR Bulukumba.
Baca Juga: Heboh! Indonesia Dinobatkan Negara Paling Bahagia di Dunia versi Harvard
Afandi Andi Basri dalam sambutannya menekankan pentingnya tenaga kerja konstruksi memiliki sertifikat kompetensi.
Menurutnya, sertifikasi bukan hanya legalitas kerja, tetapi juga menjamin kualitas dan keselamatan para pekerja.
