Sulawesinetwork.com - Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin dinilai sukses melakukan pengembangan program ketahanan pangan sejak mulai menjabat tiga bulan lalu.
Bahkan Bahtiar telah berkeliling Sulsel mengunjungi sejumlah daerah untuk memastikan program pengembangan budidaya pisang bisa berjalan maksimal.
Sejak dilantir pada 5 September 2023 lalu, kinerja Bahtia Baharuddin menggantikan Andi Sudirman Sulaiman (ASS) yang telah berakhir.
Baca Juga: Erwin Aksa Soroti Kasus SYL Lalu Ajak Masyarakat Jangan Pilih Pemimpin Petugas Partai
Dinilai sudah cukup baik dari segi menjalankan program ketahanan pangan maupun perbaikan birokrasi di internal pemerintahan.
Pengamat pemerintahan Sulsel, Masriadi Patu capai tersebut masih memiliki sejumlah kekurangan yang semestinya menjadi perhatian Pj Gubernur Sulsel.
Masriadi menilai jika sektor pendidikan dan kesehatan nyaris tak pernah tersentuh oleh Pj Gubernur Sulsel dan hanya fokus pada ketahanan pangan.
Baca Juga: Nasib Jomblo Bisa Berubah Jika Ikut Bantu Perubahan, Cak Imin: Jadi Jangan Khawatir
"Cuman dari sisi akselerasi pembangunan saya belum melihat apa yang sudah dilakukan dan apa yang dilakukan kedepan terkait dengan pembangunan termasuk pendidikan kesehatan dan infrastruktur,” jelasnya.
Masriadi mengaku tidak mengucilkan program budidaya pisang yang menjadi fokus pengembangan sektor pertanian dan perkebunan Pemprov Sulsel.
Hanya saja, dirinya berharap. Pj Gubernur Sulsel tidak hanya terfokus pada pengusaha dengan budidaya Pisang.
Baca Juga: Libatkan Korporasi Perkuat Program Ketahanan Pangan, Siapkan Lahan 10 Ha Perdesa
“Yang kita dengar kemarin Sulsel sebagai provinsi Pisang cuman saya lihat kemaren kalau Ini didorong ke korporat ini nanti masyarakat jadi penonton,” bebernya.
“Ini mestinya kita dorong yang dilibatkan itu adalah petani, bukan institusi negara yang fokus dengan sektor itu,” sambungnya.