KPH Bialo Padamkan Kebakaran Hutan dan Lahan di Pegunungan Bantaeng, Diduga Ini Penyebabnya

photo author
- Senin, 2 Oktober 2023 | 15:06 WIB
Petugas KPH Bialo melakukan pemadaman api di pegunungan Bantaeng dengan alat seadanya.
Petugas KPH Bialo melakukan pemadaman api di pegunungan Bantaeng dengan alat seadanya.

 

Sulawesinetwork.com - Pemadaman api di hutan lindung dan lahan yang ada di wilayah pengunungan Kabupaten Bantaeng terusk dilakukan UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bialo.

Berdasarkan data yang diterima, sejak September 2023. Terdapat 16 titik kebakaran yang tersebar didua Kecamatan yakni di Kecamatan Uluere dan Kecamatan Sinoa.

Dua kecamatan yang terdampak kebakaran yakni berada di Desa Bonto Lojong, Desa Bonto Majannang, dan Bonto Belang. Kebakaran itu terjadi akibat cuaca ekstrem dan kelalaian manusia. 

Baca Juga: Bukan Pulau Jawa, Tekstil Batik Tertua di Indonesia Ternyata Berasal Dari Sulawesi Selatan

Luasa lahan yang terbakar 30 hektar lebih, yang meliputi, hutan produksi, hutan produksi terbatas, dan area produksi lahan. Kawasan pinus rombeng yang sejauh ini yang paling parah terbakar.

Petugas KPH Bialo yang turun kelapangan untuk memadamkan api, tidak didukung oleh biaya operasional, sehingga mereka patungan untuk melaksanakan tugas mereka.

Kepala UPT KPH Bialo, Yasir Yunus mengatakan jika pihaknya menurunkan 40 orang petugas yang terdiri dari Kabupaten Bulukumba dan Bantaeng untuk melakukan pemadaman api. 

Baca Juga: Gegara Bergosip Warna Kulit Gelap, Dua Siswi SMP Terlibat Perkelahian

"Bulan September ini ada 16 titik api dan kami menurunkan 40 petugas untuk memadamkan api. Dan hingga saat ini hal itu masih terus kita lakukan," ungkapnya, Senin, 2 Oktober 2023.

Dalam menjalankan tugas pemadaman, Yasir Yunus mengaku jika petugas menggunakan sprayer untuk memadamkan api dengan menyusuri wilayah terjal untuk menjangkau titik api.

Yasir Yunus mengungkapkan jika kondisi cuaca yang panas dan angin yang cukup kencang mengakibatkan titik api bisa saja berpindah-pindah.

Baca Juga: Terkenal Hingga Mancanegara, Aksara Tradisional Bugis-Makassar Jadi Ciri Khas Batik Lontara Sulawesi Selatan

Sementara itu, Koordinator Penyuluh KPH Bialo, Kahar Alam menerangkan jika kebakaran hutan dan lahan, diduga kuat akibat pembukaan lahan baru dan membuang puntung rokok secara sembarangan. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muh Akbar Syam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X