hukrim

Drama Persidangan Perundungan PPDS Undip: Terdakwa Zara Ungkap 'Tekanan Senior' dan Sistem 'Kasta'

Kamis, 5 Juni 2025 | 12:28 WIB
Korban Kasus Bullying PPDS Undip Dokter Aulia Risma Lestari (X.com / Undip)

Sulawesinetwork.com – Kasus dugaan perundungan yang menimpa almarhum dr. Aulia Risma, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), memasuki babak baru yang semakin panas.

Pada Kamis, 5 Juni 2025, Pengadilan Negeri (PN) Semarang menggelar sidang pemeriksaan saksi, mengungkap pengakuan mengejutkan dari terdakwa Zara Yupita Azra.

Sebelumnya, Nusmawun Malinah, ibunda dr. Aulia Risma, telah bersaksi di persidangan, menuding Zara sebagai pelaku utama perundungan yang mengakibatkan putrinya meninggal dunia pada tahun 2024.

Baca Juga: Suara Mahasiswa PMII: Kritik Pedas untuk Pasar Sentral dan Toko Modern, DPRD Bulukumba Sigap Sambut Aspirasi!

Namun, dalam persidangan hari ini, Zara memberikan pembelaan yang tak terduga.

"Saya tidak pernah bermaksud untuk mem-bully almarhum (dr. Aulia)," tegas Zara di hadapan majelis hakim dan para saksi. Pengakuan ini sontak menarik perhatian.

Zara tidak membantah pernah memberikan hukuman kepada dr. Aulia, namun ia mengungkapkan alasan di baliknya: tekanan berat dari para seniornya di PPDS Anestesi Undip.

Baca Juga: Putusan MK: PNS Yang Dipidana Wajar Diberhentikan Tidak Dengan Hormat

"Semua kalimat yang keluar, karena saya berada dalam tekanan," ungkap Zara, mengindikasikan adanya paksaan dalam tindakannya.

Lebih lanjut, Zara menjelaskan tentang sistem "kasta" yang berlaku di PPDS Anestesi Undip.

Menurutnya, sistem ini membuat mahasiswa semester dua, seperti dirinya kala itu, seringkali menjadi sasaran hukuman setiap kali mahasiswa semester satu melakukan kesalahan.

Baca Juga: Idul Adha 2025: Berbagi Berkah Kurban Lintas Iman? Ini Penjelasan Lengkapnya!

"Memang sistemnya yang mendapatkan hukuman selalu kakaknya, yang semester 2. Semester 1 tidak mendapat hukuman, padahal yang salah semester 1," terang Zara, menggambarkan sebuah hierarki yang menekan.

Zara merasa bahwa saat itu, ia hanya menjalankan "sistem" yang sudah baku di lingkungan PPDS Anestesi Undip.

Halaman:

Tags

Terkini