Pukul 06.00 WITA, ia terbangun. Bus sudah tiba di Malang, penumpang mulai berhamburan turun. Saat itulah, kengerian itu datang. Tangannya meraba tas laptopnya. Kosong. Ringan. Terlalu ringan.
"Super duper kaget mampus pas liat tas laptop ada di kiri bawah dan ENTENG BANGET, pas dibuka bener aja laptop udah hilang. Langsung manggil kru bus dan bilang laptop hilang, mereka kelihatan panik (entah panik beneran atau pura-pura panik)," lanjutnya, menggambarkan kepanikan yang ia rasakan dan raut wajah kru bus.
Baca Juga: DPRD Bulukumba Tancap Gas Susun Agenda Krusial 2025: Demi Percepatan Pembangunan Daerah!
Dengan hati hancur, ia segera melaporkan kejadian ini ke petugas Rosalia Indah di kantor.
Permintaannya sederhana: cek CCTV. Namun, ia kembali dihadapkan pada alasan: "Karena itu masih jam 6, mereka bilang office baru buka jam 8 jadi CCTV belum bisa dilihat," akunya.
Penantian penuh harap berubah menjadi kekecewaan pahit. Beberapa waktu kemudian, telepon dari pihak Rosalia Indah mengonfirmasi ketakutannya: "Yap pihak RosIn nelepon gua dan bilang, 'Mohon maaf terdapat kendala dengan CCTV armada bus 349 sehingga CCTV tidak merekam,'" tulis korban, mengutip pernyataan yang mematikan harapan.
Pengakuan "rusaknya" CCTV ini sontak memicu gelombang pertanyaan dan kecurigaan publik.
Bagaimana mungkin sebuah perusahaan transportasi sebesar Rosalia Indah, yang mengangkut ribuan nyawa dan barang berharga setiap hari, memiliki sistem pengawasan yang begitu rapuh?
Ini bukan kali pertama kasus kehilangan barang terjadi di armada mereka. Apakah ini kebetulan semata, atau ada pola yang mengkhawatirkan di balik insiden-insiden ini?
Baca Juga: Verrell Bramasta Hadiri Ultah Gala Sky, Isyarat Kedekatan dengan Fuji Semakin Kuat?
Apakah "CCTV rusak" hanya dalih untuk menutupi kelalaian parah, atau bahkan indikasi adanya jaringan kejahatan yang terorganisir?
Kasus ini kini menjadi sorotan tajam, mengguncang kepercayaan publik terhadap keamanan transportasi umum di Indonesia.
Akankah Rosalia Indah berani memberikan transparansi penuh dan bertanggung jawab atas insiden ini, ataukah kasus hilangnya laptop mahasiswi ini akan menjadi misteri lain yang tak terpecahkan, menambah daftar panjang keluhan tanpa jawaban yang jelas?
Masyarakat menanti penjelasan, dan korban menuntut keadilan di tengah kegelapan misteri ini.(*)
