Dipicu Game Online, Polisi Gagalkan Tawuran Remaja Bulukumba-Makassar di Dini Hari

photo author
- Senin, 9 Juni 2025 | 13:35 WIB
Kolase foto. Barang bukti dan remaja asal Bulukumba dan Makassar ingin tawuran. (Humas Polres Bulukumba).
Kolase foto. Barang bukti dan remaja asal Bulukumba dan Makassar ingin tawuran. (Humas Polres Bulukumba).

Sulawesinetwork.com - Aksi cepat Tim Resmob dan Unit Intelkam Polres Bulukumba berhasil menggagalkan rencana tawuran antara dua kelompok pemuda dari Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, dan Kota Makassar. Insiden ini terjadi pada Senin dini hari, 9 Juni 2025, sekitar pukul 02.45 WITA.

Operasi pencegahan yang dipimpin oleh Dantim Resmob, Aiptu Muhammad Usman, ini berhasil mengamankan 13 pemuda yang diduga hendak terlibat dalam aksi kekerasan. Tujuh pemuda berasal dari Kajang, sementara enam lainnya dari Makassar.

Belasan Remaja Diamankan Beserta Senjata Tajam

Baca Juga: Wacana BPJS Hewan Dikritik PSI: Bangun Dulu Minimal 15 Puskeswan

Para pemuda yang diamankan dari kelompok Kajang (Bulukumba) adalah: IM (19), RR (19), AI (17), AL (17), DAM (17), NM (17), dan MI (24). Sementara dari kelompok Makassar adalah: MS (20), AS (22), SG (25), SY (22), ZA (22), dan MA (26).

Dalam penggeledahan, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti yang mencengangkan, yaitu empat bilah senjata tajam jenis badik, enam anak busur, dan satu pelontar panah.

Kasat Reskrim Polres Bulukumba, Iptu Muhammad Ali, menjelaskan bahwa penggagalan tawuran ini bermula dari laporan masyarakat mengenai adanya rencana perkelahian kelompok di Jalan Poros Bantaeng–Bulukumba, tepatnya di wilayah Kelurahan Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu.

Baca Juga: Mengejutkan! Mayoritas Warga Dukung Tambang Nikel Raja Ampat, Bupati: Jangan Tutup Pak Menteri

“Setelah menerima laporan, tim langsung bergerak melakukan penyelidikan. Kami menemukan kelompok pemuda asal Kajang sedang berkumpul di sekitar Taman Kota Bulukumba. Dalam pemeriksaan, ditemukan sebilah badik yang disimpan oleh IM,” ujarnya.

Setelah mengamankan kelompok pertama, tim bergerak ke halaman Masjid Islamic Center Dato Tiro (ICDT), lokasi berkumpulnya kelompok dari Makassar. Di sana, kembali ditemukan tiga bilah badik, enam anak busur, dan satu pelontar.

“Kedua kelompok sudah berada di lokasi berbeda dan siap untuk melakukan bentrok. Berkat informasi cepat dari masyarakat, rencana tawuran ini berhasil kami gagalkan,” terang Iptu Ali.

Baca Juga: Kunjungan Berani Sri Mulyani ke Nduga dengan Rompi Anti Peluru: Mungkin Belum Pernah Ada Menteri Keuangan ke Sini

Konflik Berawal dari Game Online dan Medsos

Dari hasil interogasi, terungkap bahwa akar konflik bermula dari perselisihan dalam permainan game online Mobile Legends.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muh Akbar Syam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X