Film Merah Putih One For All Disebut Proses Pembelajaran Usai Ramai Jadi Sorotan

photo author
- Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:25 WIB
Ketua PFN, Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen beri tanggapan soal polemik film animasi Merah Putih: One For All.  (Instagram/pusatkontennegara)
Ketua PFN, Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen beri tanggapan soal polemik film animasi Merah Putih: One For All. (Instagram/pusatkontennegara)

Sulawesinetwork.com - Ketua Produksi Film Nasional (PFN), Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen, turut buka suara mengenai polemik film animasi Merah Putih: One For All.

Film animasi yang rencananya tayang di bioskop pada Kamis, 14 Agustus 2025 itu kini tengah jadi perbincangan panas di media sosial.

Mulai dari budget film Rp6,7 miliar hingga sempat muncul selentingan kabar bahwa proses produksinya dibiayai oleh pemerintah.

Baca Juga: Bukan Sekedar Pendekatan, Pengamat Bilang Begini Soal Prabowo Pilih Teddy Jadi Seskab: Lewat Standar Tinggi

“Film Merah Putih: One For All itu film yang dimiliki dan diproduksi oleh teman-teman di PH swasta dan kewenangan saya tidak sampai sebagai Bapak Industri Film Indonesia,” ujar Ifan dalam keterangannya yang diunggah oleh akun resmi PFN pada Rabu, 13 Agustus 2025.

“Kewenangan saya sebatas sampai PH-nya negara, yaitu PT Produksi Film Negara,” imbuhnya.

Ifan kemudian menjelaskan bahwa film Merah Putih: One For All bisa tayang karena Lembaga Sensor Film (LSF) memiliki kaidah-kaidah yang dipatuhi oleh film tersebut, seperti tidak mengandung SARA, pornografi, kekerasan, dan lainnya.

Baca Juga: Fathinah Qauliyah Mahfud, 'Putri Daerah' yang Kembali untuk Membangun Desa Barombong

Sedangkan kualitas film tak menjadi bagian LSF untuk melakukan kurasi pada kontennya.

Sementara untuk bisa melakukan penayangan di bioskop, Ifan mengatakan bahwa bioskop merupakan perusahaan swasta yang memiliki hak untuk menayangkan film tersebut di tempat mereka.

Vokalis band Seventeen ini kemudian mengatakan bahwa hasil animasinya saat ini pun bisa menjadi pembelajaran untuk proyek selanjutnya.

Baca Juga: Pria di Bulukumba Dilaporkan ke Polisi, Diduga Aniaya Pacar Hingga Lebam

“Memang, menurut kami di PFN, film ini memang jauh secara maksimal dari segi produksinya tapi bukankah kualitas produksi merupakan bagian dari pembelajaran?” ucapnya.

“Perlu diingat, film ini tidak menggunakan dana atau anggaran dari pemerintah sedikitpun dan ini bukan filmnya PFN,” tegas Ifan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X