viral

Kasus Gagal Ginjal Akut, Polri Terbitkan Telegram Bentuk Tim Gabungan di Polda

Kamis, 27 Oktober 2022 | 12:20 WIB
Kasus Gagal Ginjal Akut, Polri Terbitkan Telegram Bentuk Tim Gabungan di Polda

SULAWESI NETWORK - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menerbitkan surat telegram Kapolri berisi tentang langkah-langkah dalam penanganan kasus gagal ginjal akut.

Telegram tersebut  ditujukan kepada seluruh kepolisian di wilayah, Rabu. 26 Oktober 2022 , seperti dilansir dari berita antara

Surat telegram dengan nomor: ST/2349/X/RES.5.3./2022 ditandatangani oleh Kabareskrim Polri Komjen Pol. Agus Andrianto tanggal 26 Oktober 2022.

Baca Juga: Murka, Diserang Oleh Fans Leslar, Dewi Perssik Sindir Soal Mandul

Telegram tersebut  berisi pedoman atau langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh tim gabungan bila menemukan kasus gagal ginjal akut di wilayah masing-masing.

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Pipit Rismanto membenarkan surat telegram tersebut sebagai pedoman bagi polda wilayah.

“Karena kami sedang join investigasi bersama BPOM dan Kemenkes,” kata Pipit. 

Dalam surat telegram itu merupakan tindak lanjut dari surat perintah Kabareskrim Polri tanggal 24 Oktober tentang pembentukan tim gabungan penyelidikan dan penyidikan adanya kasus gagal ginjal akut di Tanah Air.

Tim tersebut terdiri atas Dittipidter, Dittipidnarkoba dan Dittipidum Bareskrim Polri.

Kemudian tindak lanjut dari data Kementerian Kesehatan per tanggal 24 Oktober menyebutkan terdapat 245 kasus gagal ginjal akut yang terjadi di 26 wilayah Indonesia, dengan rincian 141 meninggal dunia, 66 dirawat dan 38 sembuh.

Baca Juga: Ini Jawaban Pertanyaan Gajah Terbang Nampak Apanya yang Viral di TikTok

Surat telegram itu menyebutkan, jika kasus gagal ginjal akut di wilayah, maka Polda masing-masing diminta untuk membentuk tim gabungan yang terdiri atas jajaran Polri, BPOM dan dinas kesehatan setempat.

Kemudian tim melakukan pendataan kasus gagal ginjal akut yang ada di wilayah, berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan pengambilan sampel darah, urine, serta obat beserta kemasan dari pasien gagal ginjal akut.

“Untuk darah dan urine kemudian dimasukkan ke dalam kotak pendingin guna menghindari kerusakan sampel,” tulis surat telegram itu.

Halaman:

Tags

Terkini