“Yang salah kalau anda maki saya, yang salah kalau anda kafirkan saya. Karena yang kafir itu dalam islam adalah yang tidak mempercayai rukun iman,” kata Quraish Shihab.
Perbedaan pendapat mengenai ucapan selamat Natal ternyata hanya terjadi di wilayah Asia Tenggara, dimana Quraish Shihab memberi contoh bahwa pada wilayah Mesir seorang Grand Syeikh dari al-Azhar berkunjung dan mengucapkan selamat.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa perbedaan pendapat yang ada dalam masyarakat tidak diperkenankan untuk memunculkan permusuhan, dengan begitu ada beberapa kelompok yang memperbolehkan untuk mengucapkan Selamat Natal tidak akan dipermasalahkan oleh kelompok lain yang melarangnya.
Dimana untuk bisa menjunjung perdamaian, maka ada baiknya saling menghargai perbedaan.***