“Reza ini dikasih uang Rp 5 Juta dan dompet merk Pedro, dan dikasih tas serta dijanjikan akan dimutasi dari Yanma Polri ke Polda Jambi,” ujarnya.
Kemudian keesokan harinya, bersama para pengawal, ajudan, sopir, serta asisten rumah tangga, Putri Candrawathi berangkat ke Magelang untuk melihat kedua anaknya yang tengah menempuh pendidikan di Sekolah Taruna Nusantara.
“Pada tanggal 6 Juli, Ferdy Sambo datang ke Magelang, merayakan Ulang Tahun Perkawinan ke 22 dengan Putri Candrawathi. Pascaperayaan terjadi pertengkaran di kamar. Para ajudan tidak bisa berbuat apa-apa,” tukasnya.
Menurut dugaannya, akar masalah pertengkaran masih sama, yakni karena Ferdy Sambo menikah lagi dengan wanita lain.
Akibat pertengakaran itu, Ferdy Sambo kemudian memutuskan pergi pada tanggal 7 Juli 2022, dan meninggalkan Putri Candrawathi, di Magelang.
“Justru Ferdy Sambo tidak bertanggungjawab, meninggalkan istrinya di Magelang dan ia pulang ke Jakarta untuk merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J,” kata Kamaruddin.
Di tanggal 7 Juli 2022 itulah Putri Candrawathi kemudian memanggil ajudan, sopir serta ART-nya satu per satu, dan secara bergantian berbicara empat mata di dalam kamar.
Sedangkan untuk Brigadir J sendiri, mendapat giliran selama kurang lebih 15 menit, untuk berbicara dengan istri atasannya itu.
“Brigadir J mendapat bagian sekitar 15 menit berbicara empat mata dengan Putri,” imbuhnya.
Lalu di tanggal 8 Juli 2022, rombongan tersebut kembali ke Jakarta, dan di rumah dinas milik eks Kadiv Propam itulah, Brigadir J dihabisi dengan cara yang keji, oleh Ferdy Sambo dan komplotannya.
“Jadi permasalahannya ada di Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi, akibat adanya si cantik itu,” pungkas Kamaruddin Simanjuntak.***