SULAWESI NETWORK - Pada kasus pembunuhan Brugadir J di rumah Ferdy Sambo hingga kini terus berporses.
Bahkan, hingga saat ini juga kasus kematian Brigadir J hangat diperbincangkan publik pasca terungkapnya dengan perlahan skenario Ferdy Sambo.
Dikutip dari Portal Nganjuk, kini kasus Brigadir J akan terusut tuntas usai ditemukan fakta-fakta baru dan terkini.
Dalam, kasus Brigadir J adapun sosok yang terus disorot oleh masyarakat yakni Hendra Kurniawan.
Baca Juga: Ferdy Sambo Bagian Dari Skenario? Suami Putri Candrawathi Dinilai Tak Bermoral
Sosok Hendra Kurniawan merupakan salah satu jenderal yang terlibat dalam kasus tewasnya Brigadir J yang didalangi oleh Ferdy Sambo.
Hendra Kurniawan adalah bawahan Ferdy Sambo di divisi Propam Polri yang ikut terseret dalam kasus yang didalangi suami Putri Candrawathi itu hingga menghilangkan nyawa Brigadir J.
Ketika kasus Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat pecah saat itu Hendra Kurniawan sedang menduduki jabatan Karo Paminal Polri.
Belakangan ini Hendra Kurniawan telah membeberkan keterangannya dan menyebut nama Kapolri.
Hendra Kurniawan sudah membongkar skenario yang didalangi Ferdy Sambo yang menewaskan Yosua di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Suami Syeali Syah tersebut terlibat dalam kasus Brigadir J, dia mencoba menghalangi keluarga Yosua ketika ingin membuka peti untuk melihat tubuh Brigadir Yosua.
Sehingga Hendra Kurniawan saat ini ditetapkan sebagai tersangka obstruction of justice dalam kasus yang menewaskan Brigadir J.
Brigjen Hendra Kurniawan pun sempat mengungkapkan lima poin arahan kepada bawahannya ketika menangani kasus pembunuhan itu.
Jenderal bintang satu itu pun menjelaskan, bahwa Ferdy Sambo menyampaikan instruksi tersebut ketik aberada di ruang pemeriksaan Biro Provost Divisi Propam Polri pada 8 Juli 2022.