Membongkar Dilema Baterai Mobil Listrik: NCM vs. LFP, Mana Pilihan Terbaik untuk Konsumen RI?

photo author
- Kamis, 3 Juli 2025 | 15:40 WIB
ilustrasi baterai mobil listrik
ilustrasi baterai mobil listrik

Sulawesinetwork.com – Pasar mobil listrik di Indonesia mulai menggeliat pada tahun 2025 ini, terutama dengan serbuan merek-merek Tiongkok berharga terjangkau.

Namun, di balik antusiasme tersebut, masih tersimpan keraguan di benak masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah, untuk sepenuhnya beralih dari mobil konvensional.

Salah satu ganjalan utama? Tak lain adalah baterai, jantung utama kendaraan listrik, dan ketersediaan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang belum merata.

Baca Juga: Tragedi di Selat Bali: KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Belasan Selamat, Empat Meninggal Dunia

Saat ini, pertarungan sengit terjadi antara dua jenis baterai lithium-ion yang mendominasi pasar: Nickel Cobalt Manganese (NCM) dan Lithium Iron Phosphate (LFP). Meski sama-sama baterai lithium-ion, karakteristik keduanya sangatlah berbeda.

Evvy Kartini, Founder National Battery Research Institute (NBRI), dalam acara Forwot Outlook Discussion pada Selasa, 1 Juli 2025, menjelaskan perbedaan mendasar material kedua baterai ini.

Menurut Evvy, baterai NCM unggul dalam hal tenaga yang lebih kuat, menjanjikan performa yang lebih responsif.

Baca Juga: Ditemukan Setelah Pencarian Sengit: Mahasiswi UNS yang Terjun ke Bengawan Solo Ditemukan Jauh dari Lokasi Kejadian

Sebaliknya, baterai LFP diklaim memiliki bobot yang lebih ringan serta masa pakai yang lebih lama, menjadikannya pilihan menarik dari segi durabilitas.

Perdebatan mengenai dampak lingkungan juga menjadi sorotan. Warganet kenamaan, Ridwan Hanif, melalui akun X-nya @ridwanhr, turut memberikan pandangannya. Ia menyoroti sisi gelap baterai NCM.

"NCM memang lebih unggul, tapi lebih merusak lingkungan. Lihat saja bagaimana pertambangan Nikel belakangan ini heboh," ujar Ridwan, menyinggung polemik penambangan nikel yang esensial untuk baterai NCM.

Baca Juga: Sri Mulyani Bongkar Strategi Pemerintah Atasi Gagal Bayar Koperasi, Dana Desa Jadi Jaminan?

Ia lebih lanjut menyarankan, "LFP tidak menggunakan Nikel dan Cobalt, hanya saja densitas energi belum bisa menyamai NCM. Sebaiknya beli EV dengan baterai LFP."

Masalah limbah baterai juga menjadi isu krusial yang perlu disiapkan sejak dini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X