Sulawesinetqork.com - Kebijakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, untuk pelaksanaan wisuda bagi siswa TK hingga SMA dianggap membebani sejumlah orang tua murid.
Keluhan tersebut ramai di media sosial hingga akun instagram Mendibudristek, Nadiem Makarim digeruduk sejumlah orang tua murid yang merasa keberatan atas kebijakan tersebut.
Protes itu ramai disalah satu kolom komemtar unggahan Nadiem. Padahal unggahan tersebut berisi video tentang apresiasi Mendikbud pada seorang seniman yang diunggah pada Senin, 12 Juni 2023.
Dalam postingan tersebut, mereka minta agar wisuda hanya diperuntukkan bagi mahasiswa di perguruan tinggi.
Selain itu, para orangtua mengaku biaya yang dibebankan untuk acara wisuda itu cukup memberatkan orang tua murid.
“Tolong Pak Nadiem sekarang dihapuskan acara wisuda dari TK-SMA karena hanya memberatkan biaya para orang tua. Wisuda hanya untuk lulusan universitas aja bukan dari TK,” tulis akun Instagram @mikhaylaeka2023 dikutip pada Jumat, 16 Juni 2023.
Bahkan netizen yang seorang wali murid TK mengaku jika wisuda terhadap siswa menggunakan biaya besar dan harus membayar senilai Rp 300 ribu untuk keperluan wisuda TK.
“Pak tolonglah pertanyaannya diperbaiki masa anak gue yg umur 7 tahun gk bisa masuk negeri gara" Ada anak yg umur nya 11 taun ngedaftarin dan kandidatnya sekarang tua tua pak, alhasil anak saya yg umur 7 th mental kebuang sedih deh kalo sistem nya begini katanya zonasi gue rumah deket sekolah umur 7 tahun lebih 1blan aja tetep gak dapat,” tulis akun @momsenja6.
Seperti diketahui, pemerintah menerapkan syarat usia masuk SD yang harus dipenuhi peserta didik baru, yakni berusia 7 tahun atau minimal 6 tahun per 1 Juli tahun berjalan dan maksimal 11 tahun.
Pemerintah juga menerapkan jalur zonasi sebagai pertimbangan penerimaan peserta didik baru (PPDB).(*)