Kala itu, Letexier memberikan dua tendangan penalti kontroversial kepada Guinea U-23, satu di antaranya berujung dengan gol dan memupuskan harapan Garuda bermain di Olimpiade Paris 2024.
Baca Juga: Suport Petugas Pos Nataru, Kapolres Bulukumba dan Bhayangkari Bagikan Bingkisan
Bermula pada menit ke-18, striker Guinea U-23, Algassime Bah jatuh di kotak penalti Timnas Indonesia U-23 dan wasit asal Perancis itu pun menunjuk titik putih.
Letexier menganggap Algassime Bah dilanggar Witan Sulaeman, padahal dari tayangan ulang Witan hanya beradu kontak yang minim dengan Algassime Bah.
Kesempatan itu pun tidak disia-siakan skuad Guinea U-23 yang juga berambisi untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024, hingga skor akhir untuk kemenangan tim asal Afrika itu, yakni 0-1.
Baca Juga: 5 Artis Cakep Ini Resmi Tunangan di Tahun 2024, Ada Al Ghazali hingga Amanda Rawles
Mengusir Shin Tae-yong dengan Kartu Merah
Buntut dari keputusan kontroversial Letexier yang merugikan Timnas Indonesia U-23 itu juga terjadi kala STY melancarkan protes keras.
Pelatih asal Korea Selatan itu marah-marah sampai menunjuk-nunjuk wasit yang berlisensi FIFA sejak tahun 2017 itu.
Letexier pun merespon dengan melayangkan kartu kuning kedua alias kartu merah untuk STY karena tidak mampu mengontrol emosinya dalam laga tersebut. (*)