Anggota Komisi VII DPR ini lantas mengaku tidak antipati dengan Jokowi. Tetapi, ia menyesalkan perubahan Jokowi yang begitu cepat terhadap PDI-P.
PDIP diklaim telah memberikan segalanya untuk Jokowi dan keluarganya mulai dari Walikota Surakarta dua periode, Gubernur DKI Jakarta dan presiden dua kali.
"Ada sejarah begini, dulu ada yang datang minta jadi walikota dapat rekomendasi, minta rekomendasi, dikasih. Minta lagi dapat rekomendasi, dikasih lagi," beber Adian.
"Lalu, minta jadi gubernur, minta rekomendasi dikasih lagi. Lalu, minta jadi calon presiden, minta rekomendasi dikasih lagi. Kedua kali dikasih lagi," sambung Adian.
"Lalu minta untuk anaknya dikasih lagi. Lalu, ada diminta untuk menantu lalu dikasih lagi. Banyak benar," katanya lagi.
Meski demikian, Adian mengaku sama sekali tidak peduli pada yang dilakukan Jokowi beserta keluarganya karena telah berpaling dari PDIP.
Saat ini Adian secara tegas jika PDIP hanya memikirkan bagaimana memenangkan Ganjar Pranowo bersama pasangannya Mahfud MD.
"Tugas saya menggalang suara, menggalang kekuatan untuk memenangkan Ganjar. Bagaimana Gibran, bagaimana Jokowi enggak saya pikirkan," pungkas Adian.(*)