Seperti yang diketahui, tekanan darah tinggi akan meningkatkan penebalan pembuluh darah arteri.
Bahkan disebutkan dr.Ema bisa melemahkan pembuluh darah tersebut dan mempersempit pembuluh darah arteri dari jantung.
Namun jika terdapat endapan ataupun plak akibat kolesterol tinggi ataupun zat kimia lain itu bisa mempersempit pembuluh darah.
Baca Juga: Ini Warna Keberuntungan Menurut Hari Kelahiran Masing-masing, Menurut Primbon Jawa
Apalagi menurut dr.Ema itu berada di area jantung yang saat mengalami sumbatan ataupun melemah pembuluh darahnya akan meningkatkan resiko serangan jantung pada penderita hipertensi.
2.Resiko stroke pada otak
Peningkatan tekanan darah tinggi ditambah plak maupun sumbatan sumbatan dan aliran darah yang mengental itu bisa meningkatkan resiko sumbatan pada area pembuluh darah di otak.
Berdasarkan penjelasan dr.Ema ternyata itu juga meningkatkan resiko pecahnya pembuluh darah di bagian otak yang menyebabkan kondisi TIA (Trans Ischemic Attack) ataupun yang paling parah jika sudah pecah akan meningkatkan risiko stroke pada penderita hipertensi.
3.Resiko gagal jantung
Ketika pembuluh darah arteri mengeras atau menyempit maka jantung akan bekerja lebih keras lagi untuk memompa darah keseluruh tubuh.
Peningkatan beban kerja ini dapat menyebabkan jantung menjadi lebih besar ukurannya dan jika lama-lama terjadi bisa menyebabkan kegagalan jantung memasok darah ke organ-organ sekitar tubuh.
4.Nyeri dada atau Angina
Angina sering terjadi ketika jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup untuk dipompa keseluruh tubuh.
Ketika penderita tekanan darah tinggi melakukan aktivitas yang berat seperti berlari naik tangga berolahraga angina ini dapat menyebabkan tekanan remasan, nyeri dan rasa tidak nyaman di area dada.
Ini ternyata yang paling sering menjadi pertanda dari serangan jantung.