Benarkah Penyakit Cacar Monyet Bisa Sebabkan Kematian? Berikut Penjelasan dan Cara Mengatasinya

photo author
- Jumat, 9 September 2022 | 15:05 WIB
Ilustrasi Benarkah Penyakit Cacar Monyet Bisa Sebabkan Kematian? Berikut Penjelasan dan Cara Mengatasinya/Pixabay/ Alexandra_Koch
Ilustrasi Benarkah Penyakit Cacar Monyet Bisa Sebabkan Kematian? Berikut Penjelasan dan Cara Mengatasinya/Pixabay/ Alexandra_Koch

SULAWESINetwork - Monkeypox atau penyakit cacar monyet diketahui disebabkan oleh virus dari genus orthopoxvirus, yang termasuk virus penyebab cacar.

Para ilmuwan pertama kali mengidentifikasi penyakit cacar monyet ini sejak tahun 1958.

Ada dua wabah di antara monyet yang digunakan untuk penelitian. Itu sebabnya kondisi ini disebut cacar monyet.

Dilansit dari Pikiran-Rakyat.com, virus cacar monyet sangat aktif di negara bagian tropis.

Kasus pertama monkeypox atau cacar monyet pada manusia terjadi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. 

Baca Juga: AKP Dyah Chandrawati Lolos dari Pemecatan, Hasil Sidang Kode Etik Hanya Jatuhkan Hukuman Ini

Sejak tahun 1970, penyakit cacar monyet terjadi di negara-negara berikut, seperti Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone, dan Sudan Selatan.

Sebagian besar infeksi telah terjadi di daerah pedesaan Republik Demokratik Kongo.

Monkeypox atau cacar monyet menyebar melalui kontak langsung dengan zat-zat hewan atau manusia berikut dengan infeksi darah, cairan tubuh, lesi kulit atau lendir, dan pernapasan.

Zat-zat ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, selaput lendir, atau kulit yang rusak. 

Baca Juga: Benarkah Adegan 15 Menit Putri Candrawathi dan Brigadir J Dilihat Ricky Rizal?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa penyebaran melalui orang ke orang sangat rendah.

Virus cacar monyet terjadi saat berdampingan dengan pasien terinfeksi dalam radius 6 kaki dengan seseorang yang memilikinya selama 3 jam atau lebih.

Penyebaran juga bisa terjadi melalui gigitan dan goresan hewan terinfeksi, mengkonsumsi daging hewan yang terinfeksi, kontak dengan barang yang terkontaminasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Gian Limbanadi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X